News

Jokowi Dinilai Jadi Hambatan Pertemuan Megawati dengan Prabowo


Pengamat Politik Hendri Satrio (Hensat) menilai faktor penghambat pertemuan antara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden terpilih (2024-2019) Prabowo Subianto tak kunjung terlaksana karena Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Mungkin anda suka

“Masalah apa? Ganjalannya adalah menurut saya ada variabel yang namanya Pak Jokowi,” ujar Hensat kepada awak media di Hotel Tamarin, Minggu (28/4/2024).

Ia pun menambahkan, apabila pertemuan itu terjadi antara dua tokoh itu, PDIP berpeluang besar bergabung ke dalam posisi pemerintah selanjutnya yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM). Apalagi, Megawati dengan Prabowo memiliki riwayat hubungan yang baik selama ini.

“Ibu Mega dan PDI Perjuangan akan bisa bergabung dengan koalisi Pak Prabowo (KIM). Tapi mungkin kalau ada Pak Jokowinya susah,” ucapnya.

Hensat melihat alasan Jokowi menjadi batu ganjalan pertemuan antara Megawati dan Prabowo karena cawe-cawe politik dalam proses pencalonan anaknya, Gibran Rakabuming Raka. Serta, tidak mengikuti instruksi dari Ketum PDIP itu agar mendukung Ganjar Pranowo Pilpres 2024.

Karena itu, kata Hensat, Prabowo bisa juga menjadi jembatan penghubung pertemuan antara Megawati dengan Jokowi. Namun, pertemuan itu tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.

“Pak Prabowo bisa jadi jembatan ya, jembatan yang baik untuk mempertemukan Ibu Mega dan Pak Jokowi lagi. Kita nggak usah tutup-tutupin antara Ibu Mega dan Pak Jokowi ini masih ada masalah yang belum selesai. Dan kalau kemudian dipaksakan, saya nggak yakin mereka bisa ketemu,” katanya.

Menurut Founder Lembaga Kajian dan Riset Opini Publik KedaiKopi ini, waktu tepat pertemuan antara Megawati dan Jokowi setelah masa akhir jabatan presiden ke-7 itu di bulan Oktober 2024.
 
“Makanya kalau menurut saya si kalaupun bisa bertemu secara natural antara Ibu Mega dan Pak Jokowi itu nanti setelah Pak Jokowinya nggak jadi presiden lagi. Mungkin mereka bisa ketemu. Karena kan apapun itu secara politik yang membesarkan Pak Jokowi di politik ini adalah PDI Perjuangan, walaupun yang milih rakyat, tetap saja PDI Perjuangan punya peran,” tuturnya. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button