Market

Jokowi Pastikan Bansos Beras hingga Juni, Berikutnya Tunggu Kekuatan APBN


Usai pencoblosan pemilu, Presiden Jokowi memastikan pemberian bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga Juni mendatang. Namun bansos beras tersebut belum tentu dilanjutkan karena tergantung anggaran di APBN.

Hal ini berbeda saat menyalurkan bansos beras akhir tahun lalu, saat itu Jokowi belum dapat memastikan akan berlanjut hingga bulan Juni. Bisa jadi kepastian tersebut setelah memerintahkan Menkeu Sri Mulyani memangkas anggaran semua kementerian dan lembaga masing-masing lima persen.

Hasilnya terkumpul anggaran hingga Rp50,1 triliun. Jadi pemberian bansos beras terjamin hingga bulan Juni mendatang. Tetapi untuk selanjutnya belum jelas sumber anggarannya.

“Nanti setelah Juni saya lihat dulu APBN-nya. Kalau cukup, tetapi saya tidak janji loh,” kata Jokowi kepada perwakilan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog Batangase, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (22/2/2024).

Dengan pemberian beras 10 kilo per bulan selama enam bulan ke depan kepada KPM, lanjut Jokowi, akan mengurangi beban masyarakat di tengah kenaikan harga beras di pasaran dampak dari El Nino serta perubahan iklim.

“Bapak ibu sekalian, sudah terima beras 10 kilo?. Januari sudah terima, Februari sudah terima, Maret akan terima lagi, yang belum akan terima lagi. April akan terima lagi, Mei akan terima lagi dan Juni akan terima lagi, yang tidak setuju tunjuk jari,” kata Jokowi lagi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan CBP untuk tahap pertama di seluruh Indonesia kepada KPM termasuk di Kabupaten Maros dengan berat 10 kilogram per bulan.

“Di negara lain tidak diberi 10 kilo per bualan, rakyat kita diberi 10 kilo setiap bulan, bedanya itu. Harga beras di seluruh dunia naik,” tutur Jokowi di hadapan warga Batangase, Kabupaten Maros tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menjelaskan kepada masyarakat terkait penyebab dampak kenaikan beras di sejumlah pasar dalam negeri karena adanya perubahan iklim hingga sebagian negara lain juga mengalami hal serupa.

“Kenapa harga beras naik? Karena ada perubahan musim, ada El Nino, dan itu dialami bukan hanya negara kita, tetapi juga negara lain mengalami hal yang sama,” kata Jokowi.

Kepala Negara menekankan pemberian bantuan pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tahap pertama adalah sebagai bentuk perhatian serius pemerintah kepada masyarakat.

Mantan Wali Kota Solo ini sempat menanyakan kepada penerima bantuan untuk memastikan bantuan CBP yang disalurkan Januari dan Februari sudah diterima masyarakat dan begitu pun Bantuan Langsung Tunai (BLT).

“BLT itu ada yang terima ada yang tidak, karena tidak semuanya. Tetapi, sebentar lagi akan keluar BLT sebesar Rp200 ribu, Rp200 ribu, Rp200 ribu (Rp600), tetapi saya tidak tahu di sini ibu-ibu, bapak-bapak dapat semua, saya enggak tahu,” ucap presiden.

Jokowi menyebut pemerintah juga memberikan bantuan untuk BLT sebanyak 22 juta orang penerima, sebab berbeda bantuan yang diberikan beras 10 kilogram dengan penerima BLT. Kadang ada yang sama dan kadang tidak sama, bagi yang pantas diberikan 10 kilo dengan BLT.

Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja di Sulawesi Selatan didampingi Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, Bupati Maros Andi Syafril Chaidir Syam.

Seperti diketahui presiden Jokowi melaksanakan penyaluran bansos pangan beras 10 kg hingga Juni mendatang untuk 22 juta Masyarakat Berpendapatan Rendah (MBR). Berdasarkan data per 17 Februari, realisasi bantuan pangan beras tahap satu 2024 yang telah disalurkan oleh Perum Bulog untuk alokasi Januari mencapai 193.368 ton atau 87,87 persen dari pagu sasaran per bulan sebesar 220.041 ton.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button