News

KAMMI Harap Insiden Penganiayaan Tak Terkait Laporan Seputar Pemilu


Ketua Satgas Jaga Demokrasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Muhammad Asnawir tak mau menuduh tapi ia berharap kasus penganiayaan yang menimpa rekannya, Rizki Agus Saputra, tak berkaitan dengan beberapa laporan yang diajukan organisasinya terhadap penyelenggara pemilu.

“Kita masih belum bisa mengaitkan ini lebih jauh, tapi perlu saya sampaikan kami dengan saudara Rizki berfokus pada pengawalan pemilu 2024. Dalam dua minggu terakhir memang kita fokus pada pengawalan daripada kebocoran data di KPU,” terang Asnawir di Sekretariat PP KAMMI, Jakarta Selatan, Minggu (17/12/2023).

“Maka kita lakukan berbagai upaya pelaporan, pertama ke DKPP dan kedua ke Bawaslu,” ucap dia menambakan.

Usai pelaporan tersebut, Asnawir juga membeberkan dirinya bersama Rizky sempat mengadakan acara diskusi terkait bagaimana proses pemilu hari ini.

“Dan memang karena ada momentum itu dan berdekatan dengan kejadian (penganiayaan) ini, maka kalau ada yang mengaitkan, ya kita tidak bisa membenarkan sepenuhnya atas hal itu,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Bidang Politik Hukum dan Keamanan Pimpinan Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) Rizki Agus Saputra mengaku dianiaya oknum TNI.

Rizki pun sudah melaporkan kejadian itu kepada Polisi Militer Daerah Militer Jaya/Jayakarta Detasemen Polisi Militer Jaya/2, Jumat (15/12) malam.

“Saya berharap laporan tersebut segera ditindaklanjuti, agar oknum TNI tersebut dapat ditindak sebagaimana hukum yang berlaku di Indonesia,” kata Rizki dalam keterangannya, Minggu (17/12/2023). Laporan pengaduan bernomor LP/53/XII/2023 itu diterima oleh Sersan Dua Haris Maulana NRP 152311101000378.

Rizki menceritakan kejadian yang mengakibatkan luka lebam serta memar di kepalanya tersebut. Awalnya, dia hendak pulang dari Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur, setelah mengaja istrinya yang sedang dirawat.

Dia pulang mengendarai sepeda motor. Di jalan, ia merasa diikuti. Di belakang, ada orang tidak dikenal mengklakson keras seolah ingin buru-buru mendahului, padahal saat itu jalan disebelah kanan masih luas.

Menurut Rizki, orang tak dikenal itu kemudian mendahuluinya. Namun, mereka malah mengadang motor Rizki, lalu mengeluarkan kata-kata kasar.

Tidak lama kemudian, dia langsung diterjang ke tepi jalan oleh oknum TNI dan rekannya, seketika Rizki langsung membalas, saat itu juga pengeroyokan tidak terelakan.

Rizki mengaku dicekik, ditendang, dipukul hingga bajunya robek. Dia sempat melakukan perlawanan, namun sia-sia karena mereka bertiga. Mereka terus memukulinya berulang kali.

Beruntungnya kejadian tersebut langsung dilerai masyarakat di sekitar jalan I Gusti Ngurah Rai persis diseberang stasiun Buaran lama.”Untuk menghindari adanya pengrusakan laptop, dan handphone Rizki pun menjauh, tapi tetap dikejar oleh oknum TNI,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button