Hangout

Kebijakan Menteri Nadiem Soal Perubahan Pola Seleksi PTN Dinilai Tak Ada Artinya

Kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengubah pola seleksi jalur masuk perguruan tinggi negeri (PTN) dinilai keliru.

Bahkan, perubahan pada dua jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (pengganti SNMPTN) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (pengganti SBMPTN) tak memiliki arti apa-apa, mengingat program pembelajaran Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih berorientasi pada basis mata pelajaran.

Mungkin anda suka

“Kalau tidak ada upaya yang simultan dengan pendidikan dasar dan menengah, maka kebijakan Mendikbud ini itu tidak ada artinya tidak ada perubahan yang mendasar (mengambil keputusan seleksi masuk PTN yang baru),” kata Pengamat Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rakhmat Hidayat saat dihubungi Inilah.com, Kamis (8/9/2022).

Rakhmat mencermati adanya ketidakselarasan antarjenjang pendidikan ketika Mendikbud memutuskan mengubah pola jalur seleksi PTN. Dorongan pembelajaran secara menyeluruh yang berfokus pada kemampuan penalaran, inklusif hingga skolastik hanya dituntut ketika hendak memasuki jenjang pendidikan tinggi.

“Harusnya menurut saya ini diberikan penguatan, penguatan yang skolastik atau literasi sejak SD, SMP dan SMA, supaya apa? Supaya kompatibel. Supaya sejalan dengan orientasi masuk PTN. Ini kan kayak ada gap,” terangnya menambahkan.

Sebelumnya, Mendikbud Nadiem memutuskan mengubah pola seleksi mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri. Kini ada tiga jalur tanpa tes mata pelajaran seperti sebelumnya.

“Saat ini kita punya tiga jalur seleksi yakni seleksi nasional berdasarkan prestasi, seleksi nasional berdasarkan tes dan seleksi secara mandiri oleh PTN,” ujar Nadiem pada Rabu (7/9/2022) lalu.

Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi

Pemeringkatan berdasarkan:

1. Min. 50 persen rata-rata nilai rapor seluruh mata pelajaran.

2. Maks. 50 persen komponen penggali minat & bakat dengan catatan: Nilai rapor maksimal 2 mata pelajaran pendukung program, prestasi, dan portofolio untuk program studi seni dan olahraga.

Seleksi Nasional Berdasarkan Tes

Tes skolastik (tapa tes mata pelajaran), yang mengukur:

1. Potensi kognitif

2. Penalaran matematika

3. Literasi dalam bahasa Indonesia

4. Literasi dalam Bahasa Inggris

Seleksi Secara Mandiri oleh PTN

1. Regulasi terkait transparansi dan akuntabilitas dijabarkan secara spesifik

2. Masyarakat didorong untuk ikut mengawasi proses pelaksanaan seleksi mandiri oleh PTN

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button