News

Kebijakan Menyemprot Air ke Jalan Membahayakan Nyawa Warga Jakarta

Ketua Fraksi PKB/PPP DKI Jakarta, Hasbiallah Ilyas menolak tegas kebijakan Pemprov DKI yang masih terus melakukan penyemprotan ke jalan. Menurutnya cara tersebut hanya menambah masalah baru.

Hasbiallah mengatakan, penyemprotan air ke jalan hanya akan memindahkan posisi debu di jalan. Hal tersebut, tutur dia, malah akan menambah jumlah penderita ISPA.

“Kayak kita nyemprot di rumah, kan debu-debunya itu ke mana-mana, apa tidak menyebabkan penyakit? Kalau mau sekalian bikin hujan buatan,” ujar dia di Jakarta, dikutip Minggu (10/9/2023).

Baca Juga:

Pemprov Jakarta Klaim Water Mist Kurangi Polusi

Selain memindahkan debu, sambung dia, kebijakan ini juga membahayakan karena membuat jalan menjadi basah dan licin, mengancam keselematan pengendara yang melintas.

“Orang yang ada di situ, sekeliling situ yang melewati dan bahaya, jalanan jadi licin. Seharusnya bukan hal yang seperti itu yang dibuat,” ucap dia.

Hasiballah juga mengkritik besaran denda kendaraan yang tidak lolos uji emisi. Menurutnya tilang yang diberlakukan hanya menambah beban warga. Seharusnya, kebijakan tersebut digratiskan tanpa ada embel-embel denda, agar mendorong kesadaran warga untuk melakukan uji emisi.

Baca Juga:

Data Dinas LH DKI: Kualitas Udara Pagi Ini Tidak Sehat

“Banyak ojol-ojol lapor ke saya ‘Bagaimana ini, Pak, kita kena tilang suruh bayar Rp 200 atau 250 (ribu)’, mereka pendapatannya berapa, seharusnya pemerintah, Pemprov itu bikin seperti uji emisi untuk motor-motor, gratis berikan,” katanya.

Diketahui, Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono memastikan kegiatan penyemprotan air ke jalan tetap dilanjutkan demi mengatasi polusi udara. Diketahui, mobil pemadam kebakaran (damkar) hingga water cannon dikerahkan untuk membasahi jalanan Ibu Kota.

Joko juga meminta pengelola gedung-gedung tinggi di Jakarta segera memasang alat water mist generator untuk membantu penanganan masalah polusi udara. Meski begitu, permintaan ini hanya berupa imbauan, bukan kewajiban.

Baca Juga:

BRIN: Jalan Pintas Tuntaskan Polusi Udara dengan Hujan Buatan

“Masih, ini kan musim kemarau. Musim kemarau ini debu-debu berterbangan makannya harus disisir,” kata Joko di Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2023) malam.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button