Market

Kenaikan Harga Makanan dan Tembakau Picu Inflasi di Lampung hingga 4,1 Persen

Kelompok pengeluaran seperti bahan makanan pokok dan tembakau menjadi penopang inflasi tertinggi di Provinsi Lampung untuk bulan November 2023 yang mencapai 4,10 persen.

“Inflasi tersebut terjadi karena adanya kenaikan harga dari beberapa kelompok, yang ditunjukkan oleh kenaikan sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, dan tembakau dengan andil sebesar 11,49 persen,” kata Kepala BPS Lampung, Atas Parlindungan Lubis di Bandarlampung, Jumat (1/12/2023).

Mungkin anda suka

Sedangkan dari segi komoditas, ada beberapa komoditas utama penyumbang inflasi dari tahun per tahun pada November 2023.

“Komoditas itu meliputi beras sebesar 0,96 persen, cabai merah 0,61 persen, rokok kretek filter 0,38 persen, cabai rawit 0,35 persen, dan daging ayam ras sebanyak 0,14,” ucapnya.

Pada November 2023 untuk inflasi dari tahun ke tahun yang berasal dari gabungan dua kota di Lampung sebesar 4,10 persen, dengan indeks harga konsumen sebesar 118,64.

Untuk inflasi Kota Bandarlampung dari tahun ke tahun sebesar 4,14 persen sedangkan Kota Metro sebesar 3,73 persen.

Kemudian ada kelompok pakaian dan alas kaki dengan andil sebesar 1,45 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar rumah tangga sebanyak 0,66 persen.

Lalu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,17 persen, kelompok kesehatan memberikan andil inflasi 1,42 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 1,42 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran 1,07 persen.

Selanjutnya kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya memberikan andil inflasi sebesar 1,89 persen.

Dia menjelaskan untuk kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi sebesar 0,14 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,35 persen.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button