Ototekno

Kenali Gejala Kerusakan pada Mobil Transmisi Otomatis

Mobil bertransmisi otomatis kini sangat disukai, khususnya bagi yang berdomisili di daerah perkotaan dengan lalu lintas padat seperti Jakarta. Teknik pengoperasian yang terbilang mudah, membuat mobil bertransmisi otomatis kian menjadi pilihan yang sesuai.

Namun, di balik semua kelebihannya, mobil bertransmisi otomatis juga dapat mengalami kerusakan, khususnya untuk mobil dengan usia yang terbilang cukup lawas.

Adapun jenis dan gejala kerusakan pada mobil bertransmisi otomatis ada banyak macamnya. Tapi, setidaknya ada tiga faktor gejala yang perlu dipahami karena memang hal ini sering dialami oleh para pemilik mobil bertransmisi otomatis. Apa saja?

1. Akselerasi berat

Gejala kerusakan pertama yang sering dialami pemilik mobil bertransmisi otomatis adalah penurunan performa akibat tarikan yang berat.

Meskipun pedal rem sudah dilepas dan berada di posisi Drive (D), namun mobil tetap statis atau kurang tenaga sehingga perlu dibantu pedal gas. Kondisi tersebut biasanya disebabkan oleh performa dan tekanan oli yang menurun karena efek pompa dan lemahnya solenoid pada girboks transmisi.

2. Perpindahan gigi transmisi keras

Terkadang gejala ini juga bisa terjadi karena tercampur dengan sedikit air, mungkin pengendara memaksa menerjang jalanan yang tergenang cukup tinggi dan dengan durasi yang lama.

3. Tidak bisa maju atau mundur

Gejala terakhir yang menandakan transmisi otomatis rusak adalah kesulitan dan bahkan sudah tidak bisa maju ataupun mundur, meskipun tuas transmisi sudah diposisikan pada posisi D ataupun R. Biasanya hal ini dikarenakan kondisi gigi transmisi sudah aus dan memang sudah perlu dilakukan overhaul.

Untuk menghindari tiga gejala di atas, selalu lakukan perawatan rutin setiap enam bulan sekali. Dalam jangka waktu tersebut mobil perlu dilakukan pemeriksaan total, termasuk untuk mengecek kualitas serta kuantitas oli transmisi.

Karena memang mobil bertransmisi otomatis sangat bergantung pada oli transmisi, jadi jangan lupa untuk melakukan penggantian oli transmisi secara berkala. Dan bila perlu, lakukan flushing untuk menguras oli tersebut secara keseluruhan.

Penggunaan oli transmisi juga tak bisa dilakukan sembarangan, perlu spesifikasi oli yang sudah dianjurkan oleh pabrikan. Karena apabila tidak sesuai, maka hal tersebut justru dapat memperpendek usia transmisi itu sendiri.

Dengan melakukan berbagai langkah perawatan secara rutin, maka potensi kerusakan pada mobil juga akan bisa diminimalisir.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button