News

Ketum MUI Anwar Iskandar Ajak Memaafkan dalam Kontroversi Candaan Zulhas


Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Anwar Iskandar, menanggapi kontroversi yang muncul dari candaan Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan (Zulhas) soal tahiyat dan ucapan aamiin usai salat Maghrib. Iskandar menekankan pentingnya memisahkan agama dari politik dalam konteks candaan tersebut.

Dia menegaskan bahwa tindakan seperti tidak mengucapkan aamiin atau perubahan dalam gerakan tahiyat akhir tidak mempengaruhi keabsahan salat dan tidak seharusnya dikaitkan dengan politik.

Wakil Rais ‘Aam PBNU itu menyatakan bahwa alasan seseorang mungkin tidak mengucapkan aamiin bisa beragam, seperti mulut yang sakit, dan tidak ada kaitannya dengan preferensi politik. Iskandar menyerukan agar tidak mengaitkan masalah aamiin dalam salat dengan tokoh politik seperti Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

“Tapi tentu tidak ada hubungannya dengan urusan Anies dan Muhaimin ya. Tidak mengucapkan tidak berarti salatnya tidak sah, tapi tidak ada urusan dengan politik, ada urusan orang itu. Biasanya juga orangnya diam karena mulutnya sakit, apa enggak ada urusan dengan boleh tidaknya, tidak ada larangan orang mengucapkan karena tidak ada urusan yang dipilih,” ungkapnya dalam sebuah video wawancara yang diterima inilah.com, Kamis (21/12/2023).

Tanggapan ini muncul atas candaan Zulhas yang mengaitkan gerakan tahiyat akhir dalam salat dan bacaan surat Al-Fatihah dengan dukungan politik. Candaan ini telah menimbulkan perdebatan tentang batasan penggunaan simbol keagamaan dalam humor, terutama dalam konteks politik.

Lebih lanjut, pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Kediri itu mengajak tokoh agama dan politikus pentingnya memaafkan dan toleransi. Iskandar menekankan bahwa meskipun humor politik bisa menimbulkan sensitivitas, masyarakat harus mengedepankan sikap saling memaafkan untuk menjaga harmoni sosial.

“Jadi jangan mengait-kaitkan masalah Amin dalam salat ini dengan Anies Baswedan dan Muhaimin, enggak ada urusannya,” tegas Iskandar.

“Ini menjadi ramai karena ada ustaz-ustaz yang bercanda, kan ada Ustaz Abdul Somad (UAS),  Ustaz Adi Hidayat (UAH), ada juga Pak Zul, ada juga Pak Anies, semuanya. Mari kita bersalaman, mari kita saling memaafkan,” sambungnya.

Candaan UAS yang dimaksud Anwar Iskandar sendiri disampaikan saat UAS berbincang dengan capres 01 Anies Baswedan yang berslogan AMIN. Petikan video ini juga tersebar di medsos.

“Sekarang di beberapa kantor itu, [ketika membaca Al-Fatihah sudah sampai ayat] ghairil maghduubi ‘alaihim wa ladhdhalliin, sudah takut bilang amin,” kata UAS sambil tertawa.

“Jangan-jangan tasyahud [tahiyat] pun sekarang sekarang begini aja,” kata UAS sambil meletakkan tangan kanannya ke lutut dengan jemari menggenggam [seharusnya mengacungkan jari telunjuk], masih disertai tawa. UAS adalah pendukung Anies dalam Pilpres 2024.

Sedangkan candaan UAH disampaikan saat dia mengisi sebuah acara untuk ASN.  Dalam video yang tersebar di medsos, UAH selain menyinggung soal tahiyat,  juga menyinggung soal bacaan aamiin.

“Suatu tempat saya imami, saya baca Al-Fatihah, ghairil maghduubi ‘alaihim wa ladhdhalliin…Yang bukan [pendukung] pasangan paslon 1 nggak mau keluar aminnya…[tapi membaca] ehhmm …gitu,” kata UAH disambut tawa hadirin.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button