Kanal

Kiai Cholil: Merangkum Alquran dengan Konghucu Mustahil dan Melukai Kehormatan Umat Islam

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis, menegaskan bahwa upaya merangkum Alquran dengan ajaran Konghucu adalah langkah yang “mustahil” dan “melukai kehormatan umat Islam.”

Rencana pemerintah China untuk memodifikasi terjemahan Alquran sebagai bagian dari upaya sinifikasi terhadap agama-agama monoteistik di negara tersebut telah memicu kontroversi. 

Sinifikasi adalah proses adaptasi atau modifikasi sesuatu agar sesuai dengan budaya dan tradisi China. Menurut Partai Komunis China (PKC), tujuan dari modifikasi ini adalah untuk “menggunakan konfusianisme untuk menafsirkan kitab suci.”

“Satu yang mustahil merangkum Alquran dengan Konghucu, itu yang pasti adalah ngasal nggak mungkin terjadi. Kedua, itu sebenarnya melukai kehormatan umat Islam karena kitab suci itu yang kita muliakan,” kata Kiai Cholil kepada inilah.com, Selasa (26/9/2023).

“kalau itu sampai dilakukan, meskipun tidak mungkin terjadi, yang terjadi adalah kerusakan pada kedua ajaran itu,” tambah Kiai Cholil.

Komentar ini menambah daftar panjang kecaman terhadap rencana China. Rais Syuriyah PBNU itu juga meminta agar China menghormati keyakinan umat beragama di dunia ini. “Kami meminta agar China menghormati atas keyakinan umat beragama di dunia ini,” tutur Cholil.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button