News

Klaim 322 KK Terima Direlokasi, Menteri Bahlil: Proyek Rempang Jangan Dipolitisasi

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyampaikan perkembangan dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-city. Dia mengklaim, pihaknya sudah mampu merelokasi sepertiga warga.

“Saya ingin menyampaikan juga ada fakta dari 961 KK (Kepala Keluarga) sudah menyatakan suka rela untuk digeser, itu sudah mencapai 322 KK per hari ini. Jadi tidak benar kalau ada isu itu dipaksa-paksa,” tegas Bahlil saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2023).

Mungkin anda suka

Ia mengakui bahwa memang benar awalnya, sebelum dirinya turun ke lapangan ada aparat penegak hukum yang masuk ke Rempang, dan sempat terjadi kesalahpahaman.

Bahlil menegaskan kesalahpahaman tersebut sudah berhasil diluruskan, dan kini warga dan pemerintah sudah satu suara demi kemajuan investasi dan pembangunan di Pulau Rempang.

“Tapi begitu saya turun (ke lokasi), tidak ada lagi. Jadi jangan negara ini dijadikan sebagai negara fitnah terus. Silakan kalian berpolitik, tidak apa-apa. Tapi jangan jadikan isu-isu begini dalam urusan-urusan politik. Kasihan, ini kita dipertentangkan terus dengan rakyat,” ujarnya.

Diberitkan sebelumnya, ribuan warga Rempang, Batam, Kepulauan Riau terancam harus meninggalkan tempat tinggalnya karena akan ada pembangunan PSN Eco-city. Proyek yang dikerjakan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) itu akan menggunakan lahan seluas 7.572 hektare atau sekitar 45,89 persen dari total luasan Pulau Rempang 16.500 hektare untuk proyek tersebut.

Ribuan warga itu tak terima harus angkat kaki dari tanah yang sudah ditinggali jauh sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. Mereka gigih mempertahankan tempat tinggalnya, meski aparat TNI-Polri dikerahkan agar warga Rempang setuju direlokasi.

Bentrok tak terelakan. Pada tanggal 7 dan 11 September 2023, bentrokan sempat pecah. Polisi menyemprotkan gas air mata hingga anak-anak dilarikan ke rumah sakit. Hingga saat ini, 43 orang yang menolak relokasi ditangkap dengan dituduh provokator.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button