Hangout

Konsumsi Gula Berlebih Berpotensi Timbul Penyakit Kanker

Dokter Spesialis Kulit Prof. dr. Deby Susanti Vinski, MSc, PhD mengatakan jika mengonsumsi gula berlebihan secara terus menerus dapat berpotensi menyebabkan penyakit kanker. Kadar gula yang tinggi tidak hanya menyebabkan penyakit diabetes dan berpeluang dua kali lipat terkena kanker pankreas atau usus besar.

“Jadi mengonsumsi gula berlebihan akan membawa beban berat kepada pankreas, terutama sel beta,” ujarnya dalam acara Kongres International Health Conference (IHC) di Vinski Tower, Jakarta Selatan, Sabtu (29/07/2023).

Menurutnya, orang Indonesia sering kali berlebihan dalam mengonsumsi glukosa karena porsi saat makan yang tidak seimbang. Kebanyakan orang Indonesia saat makan lebih banyak nasi putih yang sangat jelas mengandung glukosa dibandingkan lauk yang tinggi  serat ataupun protein.

“Tidak apa-apa makan banyak, asal karbohidratnya sekarang dikurangi. Jadi lebih banyak kandungan seratnya dan juga protein dibandingkan karbonya,” jelasnya.

Ia mengatakan bahwa hidup sehat memang harus sudah diajarkan oleh orang tua sejak dini untuk mencegah anak terkena penyakit diabetes hingga kanker saat dewasa nanti.

Mengutip dari healthline, peneliti menjelaskan jenis kanker yang paling merespon gula yaitu, kanker pankreas, payudara, endometrium dan kanker kolorektal.

Sejalan dengan yang dikatakan oleh Deby Vinski, bahwa kanker dapat hidup jika diberikan gula, selain lemak dan bahan lainnya.

“Iya. Karena kanker makannya gula, Jadi kalau mau terkena kanker, kasih makan aja dia gula. Sugar is the food of cancer,” ucapnya.

Untuk mencegah diabetes ia menyarankan konsumsi buah-buahan sebagai pengganti gula. Pola makan juga diubah untuk tetap menjaga kesehatan, sehingga terhindar dari penyakit.

Kini, dokter spesialis kulit anti aging itu juga telah menerapkan hidup sehat dengan mengganti gula pasir dengan daun stevia sebagai bahan pemanis.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button