News

KPK Tak Berani Tangkap Enembe, Takut Picu Kerusuhan

Selasa, 04 Okt 2022 – 12:18 WIB

Kasus Lukas Enembe, KPK Periksa Pramugari Private Jet

Gubernur Papua Lukas Enembe

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki pertimbangan khusus dengan menghindari upaya paksa menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe yang telah ditetapkan menjadi tersangka korupsi dan tidak kooperatif selama menjalani pemeriksaan. Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebutkan, badan antikorupsi mengedepankan langkah persuasif agar Enembe mau secara sukarela memenuhi pemeriksaan penyidik.

Alex mengaku KPK memiliki opsi menangkap Enembe atas nama hukum namun penerapannya harus dikalkulasi secara matang. Analisa risiko yang dilakukan, terbuka kemungkinan adanya kerusuhan apabila KPK melakukan upaya paksa itu sehingga opsi tersebut tidak menjadi prioritas.

“Kami juga harus melakukan kalkulasi tentang risiko yang mungkin timbul kalau misalnya ada pengambilan secara paksa efek sesudahnya, ya, kami harus perhatikan. Hal itu tentu bukan persoalan sulit untuk mengambil paksa dengan mengerahkan segala kekuatan. Akan tetapi, itu tadi ada risiko yang tentu harus kami hitung di sana,” kata Alex, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (3/10/2022).

Enembe diketahui berada di rumahnya di Jayapura, Papua. Namun tidak memenuhi dua kali agenda pemeriksaan KPK dengan dalih sakit.

KPK meminta Enembe untuk mematuhi panggilan pemeriksaan dan menegaskan siap memfasilitasi politisi Partai Demokrat itu untuk mendapatkan perawatan di Singapura. Selama ini, KPK belum bisa menerima kondisi sakit yang bersangkutan dan menawarkan untuk memberikan fasilitas kesehatan di Jakarta terlebih dulu.

“Apakah harus di Singapura yang bersangkutan diperiksa? Sudah beberapa kali saya sampaikan bahwa kami periksa, kami lihat dahulu kondisi yang sebenarnya itu seperti apa, jantung, diabetes, atau penyakit yang lain,” ucap Alex.

“Kami masih terus melakukan pendekatan secara persuasif supaya yang bersangkutan itu kooperatif. Kami akan tetap menghargai kesehatan yang bersangkutan. Itu kami sampaikan, baik lewat penasihat hukumnya maupun lewat Kapolda dan Pangdam kemarin supaya dilakukan secara persuasif,” lanjutnya.

Menurut Alex,  Indonesia  tidak kekurangan dokter-dokter kompeten, seperti dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Alex menyebut, KPK sudah menawarkan opsi tersebut.

“Saya sampaikan di Indonesia juga tidak kurang dokter yang ahli di bidang itu, di Cipto Mangunkusumo kan itu berkumpulnya para dokter yang hebat, termasuk di RSPAD,” ujarnya.

KPK belum mengumumkan secara resmi soal status tersangka Lukas Enembe. Untuk publikasi konstruksi perkara dan pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka, akan dilakukan pada saat telah dilakukan upaya paksa baik penangkapan maupun penahanan terhadap tersangka. Berdasarkan informasi yang berkembang, Enembe terbelit perkara suap dan terindikasi memiliki keuangan yang tidak wajar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button