Market

Lebar Rel LRT Jabodebek Kurang 10 Milimeter, DPR Minta Kemenhub Bongkar Pelakunya

Terkait ausnya roda LRT Jabodebek, anggota Komisi V DPR asal Fraksi PKS, Suryadi Jaya Purnama mempertanyakan desain rel yang cukup aneh. Serta menyalahi aturan.

Kata Suryadi, pada rel LRT Jabodebek terdapat beberapa lengkungan yang radiusnya 90-100 milimeter (mm). Dengan radius sebesar itu, lebar rel seharusnya ditambah 20 mm. Bukan seperti sekarang, ukurannya hanya 10 mm. 

Dia menduga, desain rel itu tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api. “Jika masalah lebar rel ini tidak diselesaikan sesuai dengan peraturan, roda-roda yang sudah dibubut tersebut akan seperti terjepit dan kembali cepat aus,” kata Suryadi, dikutip Jumat (24/11/2023)  

Selain lebar rel, Suryadi mempertanyakan adanya serbuk besi di beberapa titik di rel LRT Jabodebek. Hal ini diduga menjadi pemicu korsleting di sejumlah komponen wesel, atau percabangan rel. “Dari banyaknya masalah di LRT Jabodebek, kami meminta audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap LRT Jabodebek,” kata dia.  

Suryadi menambahkan, audit tersebut harus melibatkan ahli perkeretaapian dari akademisi, profesional, dan masyarakat. Agar tidak hasil auditnya tidak keluar dari aspek teknis, seperti yang pernah terjadi ketika Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengaudit impor KRL.

“Penambahan trainset operasional kemarin tidak boleh mengentikan upaya audit kejadian sebelumnya. Justru harus terus dilakukan, karena kita perlu tahu penyebab terjadinya beberapa kesalahan teknis dan lainnya, termasuk potensi adanya pelanggaran,” kata Suryadi.

Selain itu, dirinya mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengusut tuntas ausnya roda LRT Jabodebek yang mengganggu operasional dan kenyamanan penggunanya. 

“Kemenhub jangan hanya fokus proses perawatan atau pembubutan roda aus LRT Jabodebek. Buka masalah yang sebenarnya seperti apa/ Siapa yang salah harus bertanggung jawab,” tegasnya. .

Dia menuturkan, pemerintah juga harus memperhatikan penyebab masalah roda aus tersebut saat LRT Jabodebek baru resmi beroperasi penuh selama sekitar 2 bulan.  

Menurutnya, roda kereta LRT Jabodebek seharusnya tidak mengalami aus dengan cepat dengan umur operasional yang masih sangat pendek. “Jika roda yang sama digunakan sejak uji dinamis pada 2021, seharusnya keausan roda LRT juga tidak akan separah itu,” ujar Suryadi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button