Market

Lebih Bervitamin, Mendag Zulhas Dukung Minyak Makan Merah

Dinilai punya kandungan vitamin tinggi dan lebih sehat ketimbang minyak goreng dari kelapa sawit, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendukung industri minyak makan merah (3M).

Dalam acara bincang-bincang bersama Hotman Paris di Jakarta, Sabtu (3/12/2022), Mendag Zulhas, sapaan akrabnya, menyatakan sangat mendukung rencana produksi minyak makan merah berbasis koperasi. Saat ini, proyek percontohannya (pilot project) dilaksanakan di kabupaten Langkat, Deli Serdang dan Asahan, Sumatera Utara.

“Oiya, kita semua mendukung, pak Presiden semua mendukung, semua mendukung, koperasi mendukung minyak makan merah programnya,” ujar Mendag Zulahas.

Mendag Zulhas mengatakan, minyak makan merah memiliki kandungan vitamin yang lebih bagus dibanding minyak goreng sawit pada umumnya. “Sebetulnya minyak makan merah itu lebih sehat, karena vitaminnya itu nggak habis,” ungkapnya.

Meski demikian, jelasnya, terdapat problem yaitu merubah pikiran atau anggapan (mindset) masyarakat yang belum terbiasa menggunakan minyak goreng sawit (MGS) komersial. “Sebetulnya minyak merah itu lebih sehat, karena vitaminnya itu ga abis, cuma kalau goreng kerupuk, kalau minyak biasa kinclong. Kalau minyak merah warnanya ya buram. Jadi kalau goreng kerupuk putih warnanya jadi coklat, tapi lebih gurih, kalau goreng ayam, ayam pake tepung digoreng pake minyak merah lebih crispy lebih legit,” papar Ketua Umum PAN ini.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mendorong produksi minyak makan merah berbasis koperasi, sebagai alternatif MGS komersil yang banyak digunakan masyarakat.

Untuk diketahui, Kemenkop UKM sebelumnya telah memaparkan untuk tiga pilot project minyak makan merah yang tersebar di Sumatera Utara bisa mulai produksi Januari 2023.

Sementara kisaran harga jual minyak makan merah sebesar Rp9 ribu per liter (dengan mengikuti fluktuasi harga CPO) bisa menjadi alternatif dari minyak goreng sawit (MGS) komersil dengan kandungan gizi yang patut dipertimbangkan masyarakat.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button