Market

Lepas Tokopedia, GOTO Tekor Rp88,05 Triliun


PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan rugi periode berjalan pada Januari-September atau kuartal III/2023 sebesar Rp88,05 triliun. Kondisi  proforma keuangan ini terjadi setelah melepas unit bisnis e-commerce Tokopedia yang diakuisisi TikTok.

Dalam Keterbukaan Informasi di BEI, GOTO melaporkan angka kerugian tersebut tercatat setelah melakukan penyesuaian dan eliminasi lainnya sebesar Rp81,3 triliun. Sementara itu, rugi usaha pada kuartal tersebut mencapai Rp6,33 triliun. Dari hasil tersebut, rugi bersih GOTO periode berjalan dengan mengecualikan Tokopedia mencapai Rp88,05 triliun.

“Grup GOTO melibatkan penilai independen, untuk mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dari transaksi ini. Pada tanggal otorisasi informasi keuangan konsolidasian interim proforma (proyeksi) ini, akuntansi awal untuk transaksi ini belum selesai dikarenakan laporan valuasi atas aset belum diselesaikan,” tulis GOTO dalam keterbukaan informasi tersebut.

Sebagian besar dari kerugian yang dialami GOTO tercatat hanya di atas kertas karena pembalikan goodwill akibat dekonsolidasi Tokopedia. Nilai goodwill Tokopedia muncul ketika Gojek dan Tokopedia merger pada 2021 lalu. Saat itu nilai goodwill Tokopedia dicatatkan Rp93,8 triliun.

Adapun goodwill merupakan aset tak berwujud yang terkait dengan pembelian satu perusahaan oleh perusahaan lain. Nilai dari nama perusahaan, reputasi merek, basis pelanggan, layanan pelanggan yang baik, hubungan karyawan, dan teknologi merupakan aspek-aspek dari goodwill. 

Walaupun kerugian ini baru tercatat dalam proforma keuangan dan baru tercatat sebagai laporan keuangan sesungguhnya pada periode pelaporan keuangan berikutnya, yakni kuartal IV/2023. Ini merupakan rekor rugi terbesar yang pernah dialami oleh perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), meskipun terjadi bukan karena operasional usaha.

Sebelumnya GOTO mengumumkan penyelesaian transaksi investasi TikTok ke Tokopedia, pada Rabu (31/1/2024). Dengan transaksi ini bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia secara resmi bergabung di bawah PT Tokopedia.

Untuk sisa 24,99 persen saham tetap dimiliki GOTO. Adapun saham yang diserap  Tiktok adalah saham baru yang diterbitkan Tokopedia. Dengan begitu, saham Tokopedia yang semula berjumlah 12,72 juta bertambah menjadi 50,91 juta. Tiktok menyerap sebanyak 38,19 juta saham baru. 

Proses integrasi layanan Tokopedia dan TikTok Shop dilaksanakan dengan konsultasi kepada kementerian dan lembaga terkait, sesuai peraturan yang berlaku.  

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan transaksi kerja sama dengan TikTok melalui Tokopedia akan terus memberikan manfaat kepada Indonesia dan para pelaku UMKM. 

“Ini juga merupakan langkah besar bagi Grup GoTo. Setelah mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat 2023, kami akan mengakselerasi pertumbuhan kami, salah satunya melalui dukungan dan kerjasama dengan ekosistem mitra bisnis perseroan,” tegasnya dalam keterangan resmi, Kamis (1/2/2024). 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button