Market

Gerus Kemiskinan Ekstrem, Ganjar Bagi-bagi Bantuan

Ternyata, angka kemiskinan ekstrem di provinsi Jawa Tengah (Jateng) masih besar. Berbagai bantuan dikucurkan untuk menggerusnya.

Pemprov Jateng mencatat, sebanyak 639.123 penduduk Jateng di 17 kabupaten, termiskin tergolong desil satu atau kemiskinan ekstrem. Jumlahnya sekitar 639.123 jiwa yang tersebar di 17 kabupaten termiskin yang tergolong desil satu, atau kemiskinan ekstrem.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menggelontorkan sejumlah bantuan sektoral untuk Pemkab Banjarnegara di tingkat desa dan kecamatan. Bantuan itu berasal dari APBD Jateng Tahun Anggaran 2023.

Bantuan-bantuan itu diberikan kepada seluruh perwakilan penerima di Puskesmas Punggelan 2 yang berlokasi di Kecamatan Punggelan, Banjarnegara. “Ada beberapa bantuan yang kita berikan ya. Pesan saya jangan dikorupsi agar hasilnya bisa bagus,” ujar Ganjar, dikutip Kamis (25/5/2023).

Ganjar merincikan bantuan yang diberikan berupa bantuan sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan Rp12,5 miliar, bantuan keuangan sarpras KPMD dan PKP Rp42,56 miliar, bantuan keuangan RTLH Rp11,36 miliar, bantuan desa wisata Rp2,9 miliar, bantuan pembangunan demplot dan utilitas gas rawa Rp200 juta serta 4 unit bio gas Rp200 juta, bantuan keuangan pertanian Rp311 juta dan sarana budidaya Rp37 juta, bantuan fakir miskin Rp100 juta dan Kartu Jateng Sejahtera Rp1,052 miliar, hibah keagamaan Rp60 juta, hibah sarpras display ecoprint Rp50 juta, bantuan untuk 2 Poktan Rp85,5 juta dan Rp82,5 juta.

Ganjar menuturkan, bantuan diberikan dalam rangka percepatan penurunan kemiskinan ekstrem di Jateng. Khususnya daerah-daerah yang tingkat kemiskinan ekstremnya tinggi.

Langkah tersebut dinilai sebagai upaya intervensi pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat. “Ada bantuan kelompok petani, kemudian karena Banjarnegara ini punya potensi gas rawa yang banyak, tadi kita bantu untuk mengembangkan gas rawa sebagai kemandirian energi di level desa,” jelas Ganjar.

“Terus ada bio digester kita berikan pada mereka, ada KWT untuk perempuan-perempuan petani kita juga kita dorong termasuk UMKM,” lanjut Ganjar.

Ganjar pun memberikan bantuan pembangunan Puskesmas Punggelan 2, Banjarnegara yang bangunannya tidak layak digunakan. Biaya pembangunan Rp7 miliar berasal dari Bantuan Keuangan Pemprov Jateng.

Ganjar berharap, bantuan pembangunan puskesmas baru yang akan dimulai Juni nanti dapat lebih optimal dalam melayani masyarakat. Ganjar juga menargetkan pembangunan puskesmas baru bisa selesai dalam waktu 6 bulan.

Selain itu, adanya Puskesmas Punggelan 2 nantinya juga dapat membantu percepatan penurunan angka stunting, khususnya di seluruh desa di Kabupaten Banjarnegara.

“Ada bantuan puskesmas yang hari ini rusak. Terus kemudian kita mau bangun puskesmas baru, kira-kira (anggaran) Rp7 miliar. Kita harapkan bantuan kita nanti akan bisa membuat puskesmas yang baru sehingga pelayanan masyarakat, khususya kesehatan bisa lebih baik,” ucap Ganjar.

Saat ini, sebanyak 44 desa di Kabupaten Banjarnegara yang menjadi lokus prioritas intervensi penanggulangan kemiskinan ekstrem. Salah satunya adalah Desa Petuguran yang dikunjungi Ganjar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button