Market

Menanti Rilis Data Ekonomi, Rupiah Berakhir Melandai

Kamis, 27 Okt 2022 – 16:27 WIB

Rupiah ‘Kena Getah’ Lambungan Inflasi AS - inilah.com

(Foto: Inilah.com/Didik Setiawan)

Transaksi nilai tukar (kurs) rupiah antarbank di Jakarta pada Kamis (27/10/2022) sore melemah. Ini terjadi lantaran pelaku pasar menunggu sejumlah rilis data ekonomi global maupun domestik.

Rupiah berakhir melemah 4 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp15.567 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.563 per dolar AS.

“Saya melihat pelaku pasar cenderung wait and see menjelang rilis beberapa data ekonomi besar baik AS (PDB dan PCE) maupun Indonesia (inflasi Oktober) dan juga pertemuan bank sentral utama dunia seperti ECB, BoJ, RBA, FOMC dan BoE,” kata analis DCXF Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Kamis (27/10/2022).

Menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan depan, pasar masih memperkirakan kenaikan 75 basis poin, meskipun ada isu bahwa The Fed akan memilih kenaikan yang lebih kecil pada Desember.

Data perumahan yang dirilis minggu ini, yang menunjukkan bahwa harga rumah keluarga tunggal AS merosot pada Agustus dan penjualan rumah keluarga tunggal baru AS turun pada September, memberikan lebih banyak bukti bahwa siklus pengetatan agresif The Fed sudah memperlambat ekonomi.

Terkait inflasi domestik, Survei Pemantauan Harga Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Oktober akan mencapai 0,05 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm), yang ditopang kenaikan harga bensin.

Perkiraan tersebut berasal dari perkembangan harga sampai dengan minggu ketiga Oktober 2022. Komoditas utama penyumbang inflasi Oktober 2022 sampai dengan minggu ketiga yaitu bensin sebesar 0,05 persen (mtm), tarif angkutan dalam kota sebesar 0,04 persen (mtm), serta angkutan antar kota, rokok kretek filter, tahu mentah, tempe, dan beras masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan inflasi Oktober 2022 akan mencapai 5,88 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan bulan September 2022 yang sebesar 5,95 persen (yoy).

Di sisi lain, lanjut Lukman, pada hari ini dolar AS sendiri terlihat rebound seiring dengan naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp15.549 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.548 per dolar AS hingga Rp15.587 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menguat ke posisi Rp15.573 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.596 per dolar AS.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button