News

Menantu Pakde Karwo Mundur, Demokrat: Itu di Luar Kewenangan Kami

DPP Partai Demokrat (PD) tidak menyoal Bayu Airlangga mundur dari partai berlambang mercy tersebut.

Menantu Pakde Karwo, mantan Gubernur Jawa Timur itu mundur karena kalah dalam Musyawarah Daerah (Musda) DPD Demokrat Jatim. Musda itu memilih Emil Dardak sebagai Ketua Demokrat Jawa Timur.

“Saya belum memahami isi hati mas Bayu. Kalau ada keinginan keluar dari Demokrat, itu di luar kewenangan kami,” kata Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Herman Khaeron kepada wartawan, Jumat (22/4/2022).

Herman pun menjelaskan mekanisme pemilihan Ketua DPD Demokrat. Ia menyebut bahwa AD/ART Partai Demokrat tahun 2020 berbeda dengan AD/ART lama.

“Pencalonan Ketua DPD itu ada syarat dukungan 20 persen. Baru setelah itu dilakukan proses fit and proper test, uji kelayakan dan kepatutan, oleh Tim 3, Ketua Umum, Sekretaris Jenderal dan Kepala BPOKK, saya sendiri,” ujar Herman.

Herman memastikan proses pemilihan Ketua DPD Demokrat Jatim dilakukan secara profesional dan objektif. Bahkan, Herman menyebut Tim 3 juga sudah menemui para calon, Bayu Airlangga dan Emil Dardak sebelum keputusan diumumkan.

“Pada saat mengumumkan hasil, Mas Bayu dan Mas Emil juga kita ajak bicara. Kita tanya, ke Mas Bayu, kalau yang terpilih Mas Emil bagaimana. Begitu juga Mas Emil, kalau yang terpilih Mas Bayu bagaimana. Suasana saat itu juga hangat. Jadi bukan soal tidak perlu musda dan langsung ditentukan siapa Ketuanya. Semua ada prosesnya,” jelas Herman.

Meski demikian DPP Demokrat akan membuka ruang untuk Bayu melanjutkan karir politik.

“Tapi, kalau Mas Bayu ingin jadi pengurus DPD Jatim, pasti diberikan tempat yang terhormat. Begitu juga jika ingin menjadi pengurus DPP, pasti kami beri ruang. Katanya juga mau naik ke DPR. Mas Bayu kan juga pemegang 1 kursi Demokrat di DPRD Jatim,” katanya.

Sebelumnya, Bayu Airlangga menyatakan mundur dari Demokrat per 21 April 2022. Bayu merasa dizalimi karena DPP memilih Emil Dardak sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button