News

Mengenal Giorgia Meloni yang Bakal Jadi PM Perempuan Pertama Italia

Giorgia Meloni bakal menjadi perdana menteri perempuan pertama dan terpilih Italia usai partai sayap kanan yang dipimpinnya dipastikan mendapat suara terbanyak dalam pemilu Minggu (25/9/2022).

Exit polls yang dipublikasi lembaga penyiaran Rai dan Quorum/YouTrend mencatat partai berhaluan kanan, Persaudaraan Italia, berada di puncak pernghitungan dengan perolehan suara antara 41 dan 45 persen. Hasil perhitungan suara resmi akan diumumkan pada Senin (26/9/2022) pagi waktu Italia.

Dengan kemenangan ini, Italia bakal dipimpin oleh pemerintahan berhaluan ekstrem kanan pertama sejak era fasis Benito Mussolini 1922-1945.

Popularitas Meloni dan partainya terus meroket dalam beberapa tahun terakhir. Sebelum memenangkan pemilu ini, Persaudaraan Italia sempat hanya meraup 4,5 persen suara dalam pemilu 2018.

Mengutip CNN, Senin, Meloni merupakan seorang ibu berusia 45 tahun asal Roma. Selama kampanye, dirinya menyerukan slogan ‘Tuhan, Negara, dan Keluarga’.

Meloni memimpin Partai Persaudaraan Italia yang selama ini menjunjung pandangan skeptis soal persatuan Eropa dalam Uni Eropa, kebijakan anti-imigrasi, dan anti-LGBTQ hingga hak aborsi.

Meloni memiliki pandangan yang cukup berbeda dalam sejumlah isu jika dibandingkan dengan para pesaingnya dalam pemilu kali ini, seperti Silvio Berlusconi dan Matteo Salvini, terutama soal invasi Rusia ke Ukraina.

Meloni menegaskan dirinya membela Ukraina dan sejauh ini tidak memiliki hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, berbeda dengan kedua pesaingnya itu yang malah ingin meninjau kembali sanksi terhadap Rusia.

“Dalam dunia politik di mana setiap orang mengatakan satu hal dan melakukan hal lain yang berbeda, sistem nilai (partai) kami cukup jelas,” kata Meloni dalam sebuah wawancara dengan The Washington Post. “Anda mungkin suka atau tidak suka, tapi kami tidak pernah menyesatkan,” paparnya lagi.

Meloni akan menjadi PM Italia di masa-masa yang cukup sulit, terutama dalam hal menghadapi lonjakan biaya energi terutama gas imbas perang Rusia-Ukraina hingga ketidakpastian perekonomian negara.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button