Kanal

Mengenal Screen Reader, Bantu Difabel Seperti Putri Ariani Belajar dan Berkomunikasi

Putri Ariani berhasil meraih Golden Buzzer di ajang America’s Got Talent (AGT) 2023. Banyak orang bertanya-tanya bagaimana seorang difabel seperti Putri Ariani berkomunikasi dengan handphone dan belajar dengan komputernya? Ternyata ia memanfaatkan teknologi screen reader untuk belajar dan berkomunikasi di internet.

Putri Ariani yang memiliki nama asli Ariani Nisma Putri merupakan seorang siswi difabel SMKN 2 Kasihan Yogyakarta. Ia viral dan menjadi terkenal karena mampu bernyanyi dan berpiano di panggung America’s Got Talent (AGT) 2023 dengan banyak mendapat pujian dari juri dan masyarakat dunia.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim sempat bertemu dengan siswi SMKN 2 Kasihan, Yogyakarta yang bernama lengkap Ariani Nisma Putri itu, Jumat (14/6/2023). Nadiem sempat bertanya bagimana ia belajar dan berinteraksi di dunia maya.

“Kalau di sekolah Putri punya cara belajar sendiri, Pak, pakai teknologi. Jadi Putri pakai handphone dan laptop biasa, kemudian dibantu screen reader. Putri bisa mengarsipkan sendiri materi-materi sekolah di laptop,” ujar Putri di kantor Kemendikbudristek, Jumat (9/6/2023), dikutip dari situs Kemendikbud.

Alat bantu disabilitas penglihatan

Mungkin Anda mengenal seseorang dengan disabilitas penglihatan seperti Putri Arian, tapi belum tahu cara mereka mengakses internet dan berinteraksi di media sosial. Mereka menggunakan teknologi bantu yang disebut screen reader, yang mengucapkan teks dengan lantang di layar digital menggunakan penyintesis ucapan. Selain untuk difabel netra, screen reader juga kerap digunakan untuk membantu penyandang disleksia.

Teknologi ini tentu akan sangat membantu para penyandang disabilitas penglihatan. Di seluruh dunia, ada sekitar 250 juta orang yang mengalami kesulitan melihat pada tahun 2015, 36 juta di antaranya buta total. Di Amerika Serikat ada sekitar 12 juta orang yang hidup dengan gangguan penglihatan. Tentu jumlahnya terus bertambah hingga saat ini.

Screen reader adalah teknologi canggih. Dengan screen reader, teman-teman difabel netra akan lebih mudah dalam mengoperasikan gadget. Tidak seperti fungsi ‘text-to-speech‘ di komputer, aplikasi ini memiliki kemampuan untuk melakukan lebih dari sekadar membaca teks dengan lantang dari atas ke bawah.

Aplikasi ini bisa digunakan di hampir semua komputer, tablet, dan smartphone. Screen reader mudah digunakan dan hanya perlu mempelajari beberapa tombol pintasan dasar dan gerakan sentuh. “Hanya membutuhkan sedikit pelatihan untuk menjadi pengguna tingkat lanjut,” menurut Vision Australia, sebuah lembaga layanan difabel netra

Pengguna bisa meminta screen reader melakukan banyak hal misalnya, membaca atau mengeja kata, membaca kalimat penuh atau keseluruhan teks dan menemukan rangkaian teks di layar. Juga dapat membacakan menu di situs, memberitahu posisi kursor komputer atau item yang difokuskan serta memberi kemudahan dengan tampilan Braille di beberapa jenis aplikasi.

Aplikasi screen reader tersedia untuk berbagai sistem operasi (OS). Contohnya adalah Job Access With Speech (JAWS), Narrator dan Non Visual Desktop Access (NVDA) untuk OS Windows, VoiceOver untuk iOS, dan TalkBack untuk Android. Ada juga screen reader lain seperti Windows Eyes, SuperNova, System Access, dan Thunder. Ada juga screen reader yang terpasang di Chromebook yang disebut ChromeVox.

Perangkat lunak screen reader dapat memberikan informasi kepada pengguna dalam dua cara. Pertama berupa suara. Aplikasi ini menerjemahkan informasi di layar menjadi ucapan menggunakan mesin text-to-speech (TTS) yang dapat didengar melalui speaker atau earphone. Sebelumnya, pembaca layar menggunakan perangkat TTS perangkat keras saat kartu suara tidak disertakan di komputer. Namun, saat ini, karena kartu suara umumnya ditemukan di semua komputer, banyak yang lebih memilih perangkat lunak TTS.

Informasi kedua berupa Braille. Dengan perubahan informasi layar komputer, karakter Braille juga berubah pada tampilan, menawarkan informasi yang dapat disegarkan dari komputer. Braille muncul biasanya bersamaan dengan keluarnya ucapan. Karena sebagian besar orang tunanetra tidak dapat menggunakan mouse untuk menavigasi layar komputer, pembaca layar mengandalkan penekanan tombol untuk menelusuri konten halaman.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button