News

Menteri Jadi Capres hingga Timses Harus Mundur dari Jabatannya

Pengamat politik sekaligus Pendiri Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti meminta pejabat dalam Kabinet Indonesia Maju mengundurkan diri jika mengikuti Pilpres 2024. Ray menuturkan itu demi meningkatkan moralitas demokrasi Indonesia 2024.

Hal itu ia sampaikan dalam sebuah diskusi yang digelar oleh Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) di kawasan Matraman, Jakarta Timur.

“Saya rasa lagi-lagi karena enggak ada aturan yang mengharuskan mereka untuk mundur, ini berhubungan dengan moralitas. Karena kenyataannya, banyak waktu mereka tersisa,” kata Ray, Kamis (23/11/2023).

Sebab, Ray menilai saat ini banyak sejali pejabat yang merangkap tugas selain menjadi kontestasi pilpres juga menjadi tim pemenangan dari capres dan cawapres tertentu.

“Saya pribadi merasa lebih bagus kalau mereka semua menyatakan diri mundur dari jabatan masing-masing, meminta mereka sekarang menyatakan diri menjadi bagian dari tim pemenangan capres cawapres tertentu,” jelas dia.

Langkah ini bertujuan agar masyarakat bisa melihat tidak ada fasilitas negara yang digunakan demi kepentingan politik capres dan cawapres.

“Juga memastikan bahwa mereka harus bekerja full, karena sekalipun mereka cuti itu tetap dibayar negara,” tegas Ray.

Sebagai informasi sejumlah menteri dalam kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin terlibat dalam tim sukses capres dan cawapres 2024. Bahkan Capres-cawapres 2024 diisi oleh menteri dan pejabat negara aktif seperti Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Menko Polhukam Mahfud MD, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. 

Selain itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia dan beberapa menteri lainnya terlibat atau masuk menjadi anggota timses capres-cawapres 2024.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button