Hangout

Menteri PPPA Bakal Pamerkan DRPPA di Ajang CSW 2023

Indonesia akan unjuk gigi di sidang tahunan Komisi Status Perempuan atau Commission on the Status of Women 2023 (CSW) yang akan berlangsung di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (AS) pada 6-17 Maret 2023 mendatang.

Dalam kesempatan itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga akan memamerkan salah satu praktik baik pemerintah dalam mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan anak, yakni Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).

“Delegasi Indonesia akan menyampaikan intervensi mengenai praktik baik yang sudah dilakukan di tingkat pedesaan khususnya melalui desa ramah perempuan dan peduli anak,” ucapnya Menteri Bintang melalui virtual di acara “Media Talk KemenPPPA” di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Direktur Hak Asasi Manusia (HAM) dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Achsanul Habib menambahkan pertemuan CSW 2023 ini dihadiri oleh 193 negara. Ia menuturkan Kemenlu akan memastikan partisipasi delegasi Indonesia berjalan lancar pada forum CSW 2023. “Kami pastikan support dari Kemenlu supaya semua rencana program dan target partisipasi Indonesia bisa lancar dan tercapai dalam proses negosiasi,” ucapnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA, Lenny N. Rosalin mengatakan KemenPPPA telah melakukan pemberdayaan perempuan bidang inovasi dan pendidikan digital selama masa pandemi COVID-19.

Adapun pemberdayaan teknologi era digital ini telah dilakukan hingga tingkat desa melalui berbagai macam praktik baik, sehingga perempuan masih bisa tetap bekerja dan anak tetap bisa bersekolah.

“Jadi hal-hal yang seperti itulah yang sebetulnya perlu kita tonjolkan dan perlu kita sampaikan kepada dunia bahwa meskipun ada di rumah, meskipun belajar di rumah, meskipun bekerja dari rumah beraktivitas semuanya dari rumah tetep bisa produktif,” ucapnya.

Untuk itu, Lenny menuturkan KemenPPPA akan melakukan penyempurnaan teknologi di era digital dengan menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dipahami perempuan baik di perkotaan maupun pedesaan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button