Ototekno

Microsoft Indonesia Soroti Pentingnya Data dan Talenta Digital dalam Pengembangan AI


Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, menekankan pentingnya dua aspek utama dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia, yaitu data dan talenta digital. Dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Jumat, Dharma menyatakan bahwa data bukan hanya ‘minyak baru’, tetapi lebih tepatnya sebagai ‘nutrisi’ bagi AI, terutama untuk AI generatif yang menggunakan large language model (LLM).

Mungkin anda suka

“Data yang beragam memungkinkan AI untuk belajar dengan lebih optimal. Ini seperti nutrisi bagi AI. Oleh karena itu, pentingnya pengaturan data yang terintegrasi dan rapi sangatlah krusial,” ujar Dharma dalam siaran persnya, Sabtu (6/1/2024). 

Dia menambahkan bahwa data bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari data terstruktur hingga yang tidak terstruktur seperti audio atau gambar.

Selain data, pengembangan talenta digital juga menjadi aspek krusial. 

“AI sehebat apa pun pada akhirnya hanya dapat bekerja dengan data yang diberikan oleh manusia, dan dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi manusia,” terang Dharma. Dalam era di mana AI mengubah cara kerja dan kreativitas, setiap individu, bukan hanya pakar AI, perlu mengembangkan kompetensi utama baru.

Dharma menyebutkan beberapa kompetensi utama tersebut, termasuk pertimbangan analis, kecerdasan emosional, evaluasi kreatif, dan keingintahuan intelektual. “Setiap individu yang akan menjadi talenta digital harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk high-level thinking skills (HOTS), daripada low-order thinking skills (LOTS),” jelasnya.

Dharma juga menyambut baik inisiatif pemerintah dalam mengeluarkan Surat Edaran Menkominfo nomor 9 tahun 2023 sebagai panduan etika kecerdasan artifisial. “Langkah ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara terdepan di ASEAN dalam pengaturan AI oleh pemerintah. Hal ini sangat penting untuk mengembangkan inovasi berbasis AI yang bertanggung jawab, memungkinkan lebih banyak pihak memperoleh manfaat dari AI, sambil memastikan kontrol manusia atas AI,” tutup Dharma.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button