Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak untuk melakukan uji kesimpulan terkait adanya ratusan pondok pesantren yang terafiliasi jaringan teroris. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas.
Ini merupakan buntut dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menyebut ada ratusan pondok pesantren yang diduga terafiliasi dengan kelompok teroris.
“Kalau seandainya BNPT menyatakan sebuah pesantren itu salah, mari kita uji kesimpulan BNPT tersebut secara bersama-sama,” ujarnya.
Menurutnya dengan dilakukannya pengujian dapat diketahi apakah pesantren yang dimaksud salah atau tidak. Karena itu ia meminta kepada BNPT untuk segera membuka daftar nama-nama pondok pesantren yang dimaksud.
Melalui pengujian itulah diharapkan semua dugaan akan menjadi terang benderang. Sehingga masyarakat tidak akan khawatir untuk menyekolahkan anaknya di pesantren.
“Supaya jelas masalahnya BNPT sebaiknya sebut saja nama-nama dari pesantren yang katanya terafiliasi dengan terorisme tersebut,” katanya.
Jika nama-nama pesantren itu telah dibuka, setidaknya bisa memberi ruang bagi pihak pesantren untuk menjelaskan perihal tuduhan yang dimaksud BNPT. Apakah benar terlibat jaringan teroris atau tidak.
“Jika dibiarkan hanya menjadi sekedar isu bahwa ada ratusan pesantren terafiliasi terorisme, akan menimbulkan kegaduhan di masyarakat dan santri tidak bisa tenang dalam menuntut ilmu,” pungkasnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)