Market

Mulai Landa Berbagai Daerah, KPUPR Yakin World Water Forum Bantu Atasi Banjir


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air mengungkapkan bahwa perhelatan World Water Forum di Bali pada Mei 2024 dapat menjadi platform solusi untuk mengatasi banjir.

“Saya kira ini merupakan peran dan kegunaan  World Water Forum nantinya, di mana World Water Forum menghadirkan deklarasi-deklarasi yang harus dipatuhi oleh semua pihak,” ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur Lombogia dalam Konferensi Pers Road to 10th World Water Forum: “Atasi Banjir, Kurangi Risiko Bencana” yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Bob mengatakan bahwa sebetulnya World Water Forum membicarakan berbagai hal, salah satunya seperti tema yakni mengatasi atau mereduksi bencana yang terjadi.

Saat ini pun, musim hujan yang datang mulai menimbulkan bencana banjir seperti yang terjadi di Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Banjir disebabkan hujan lebat yang terjadi sejak Senin (5/2/2024) malam kemarin.

Dalam World Water Forum terdapat proses tematik yang merupakan salah satu dari tiga proses, sedangkan kedua proses lainnya yakni proses politik dan regional.

“Dalam World Water Forum dibahas tema tematik mengenai masalah banjir yang terjadi di seluruh dunia, dan apa yang menjadi keputusan World Water Forum maka seluruh anggota di World Water Forum mengimplementasikannya secara bersama,” kata Bob.

Dia juga menyampaikan bahwa penerapan kebijakan Zero Delta Q dapat diajukan sebagai salah satu isu yang dapat diterapkan secara bersama-sama.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, yang dimaksud dengan kebijakan Zero Delta Q adalah keharusan setiap bangunan tidak boleh menambah debit air ke sistem saluran drainase atau aliran sungai.

“Hal ini tentunya tidak mungkin kita lakukan sendiri, kita harus lakukan secara bersama-sama. Mengingat sebagian besar penerapan kebijakan Zero Delta Q ini di pemerintah daerah, sehingga mungkin perlu dalam World Water Forum dapat menjadi suatu isu pada proses politik bahwa kebijakan ini perlu diterapkan,” kata Bob.

Terkait dengan kesiapan World Water Forum, Kementerian PUPR siap menghadapi World Water Forum ke-10 di Bali dan tinggal menunggu waktu untuk persiapan di mana semua bidang telah siap dalam menghadapi World Water Forum.

World Water Forum bertujuan memberikan platform bagi berbagai pihak guna berbagi pengetahuan serta pengalaman dalam hal pengelolaan sumber daya air.

World Water Forum Ke-10 memiliki tema  “Water for Shared Prosperity” yang diterjemahkan ke dalam 6 subtema yang dibahas, yaitu water for human and nature, water security and prosperity, disaster risk reduction and management, governance cooperation and hydro diplomacy, sustainable water finance, dan knowledge and innovation. (“Air untuk Kesejahteraan Bersama” yang diterjemahkan ke dalam enam subtema yang dibahas, yaitu air untuk manusia dan alam, ketahanan dan kesejahteraan air, pengurangan dan pengelolaan risiko bencana, kerja sama tata kelola dan diplomasi hidro, pembiayaan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan inovasi).

Dalam forum tersebut, Indonesia bersama negara-negara anggota World Water Council mencari berbagai mekanisme dan pendekatan untuk menyelesaikan isu yang berkaitan dengan air. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button