Hangout

P2G Pertanyakan Ketidakkonsistenan Menteri Nadiem Terkait PPDB Zonasi

Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) dan Wakil Sekretaris Jenderal Himpunan Sekolah dan Madrasah Islam Nusantara, Imam Zanatul Haeri mengkritik Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim atas sikapnya yang dianggap tidak konsisten terkait permasalahan PPDB zonasi.

“Kemarin menyalahkan, setelah itu tiba-tiba muncul siaran pers yang menyatakan bahwa Pak Nadiem atau Kemendikbudristek memuji kebijakan Pak Muhadjir. Ini kan memperlihatkan sikap yang tidak konsisten,” ujar Haeri kepada Inilah.com di Jakarta Selatan, Senin (31/07/2023).

Haeri menegaskan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk mempertanyakan asal kebijakan tersebut. Sebaliknya, seharusnya Kemendikbudristek segera melakukan evaluasi besar-besaran terhadap sistem zonasi, mengingat banyaknya permasalahan yang timbul pada saat PPDB jalur zonasi.

Untuk menanggulangi kejadian serupa, Haeri menawarkan lima solusi:

1. Koordinasi Intensif: Mendikbudristek harus melakukan koordinasi bersama lembaga terkait agar peserta didik mendapatkan akses ke sekolah secara adil.

2. Peningkatan Daya Tampung: Harus ada peningkatan daya tampung peserta didik di sekolah, terutama pada tingkatan SMP dan SMA yang saat ini hanya memenuhi sebagian kecil dari kebutuhan.

3. Pemerataan Kualitas Pendidikan: Dilakukan pemerataan kualitas pendidikan di sekolah untuk mencegah timbulnya sekolah favorit yang menyebabkan banyak sekolah kekurangan siswa.

4. Pengawasan Ketat: Penyimpangan pada masa PPDB zonasi harus dicegah dengan memperketat pengawasan oleh kementerian atau lembaga terkait.

5. Revisi Jalur Afirmasi: Jalur afirmasi harus diubah menjadi sistem yang berada di urutan pertama saat PPDB, dengan jalur prestasi di posisi kedua, untuk menjamin akses pendidikan bagi siswa dari ekonomi yang kurang mampu.

Haeri juga menekankan pentingnya menambah jumlah sekolah dan kelas, serta mengatasi permasalahan seragam yang menjadi salah satu alasan siswa beralih ke sekolah swasta. Dengan solusi-solusi ini, ia berharap pemerintah dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif dan adil bagi semua calon peserta didik.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button