Ototekno

Pakar: Debat Capres Terakhir Perlu Ada Sentuhan Ide untuk Masa Depan Digital Indonesia


Menjelang debat calon presiden kelima yang dijadwalkan pada Minggu, (4/2/2024), Heru Sutadi, pakar teknologi informasi dari Indonesia ICT Institute, menekankan pentingnya pembahasan tentang teknologi informasi dalam debat tersebut. Teknologi informasi, menurut Sutadi, memegang peranan krusial dalam pembangunan nasional dan memerlukan perhatian serius dari para calon presiden.

Dalam perspektifnya, Heru menantikan ide-ide inovatif dari para capres terkait pengembangan teknologi informasi di Indonesia. 

“Kita berharap ada ide-ide segar dari para Capres untuk membangun teknologi informasi di Indonesia, termasuk peningkatan kecepatan dan akses internet yang lebih merata, serta penanganan keamanan siber dan keamanan data,” ujar Heru kepada inilah.com, Jumat (3/2/2024).

Salah satu fokus utama adalah bagaimana Indonesia dapat meningkatkan kualitas dan ketersediaan akses internet, mengingat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat cakupan internet di Indonesia baru mencapai 78%. 

Dengan rencana operasional Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1 dan penambahan base transceiver station (BTS) 4G, diharapkan penetrasi internet akan meningkat, mencapai target 100% wilayah terlayani internet pada tahun 2024.

“Yang juga perlu ditinjau adalah bagaimana teknologi informasi dapat dimaksimalkan dalam berbagai sektor, dari pemerintahan hingga pendidikan, untuk memberikan layanan yang lebih maju, efisien, dan responsif terhadap perkembangan digital,” tambah Heru.

Debat kelima ini tidak hanya menjadi arena pertarungan gagasan antara calon presiden tetapi juga momen penting untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memajukan infrastruktur dan ekosistem digital Indonesia. 

Dengan tema yang mencakup kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, dan teknologi informasi, serta kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi, debat ini diharapkan menghasilkan gambaran konkret arah kebijakan teknologi informasi Indonesia di masa mendatang.

Pembangunan sektor teknologi informasi yang inklusif dan berkelanjutan tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat tetapi juga memperkuat fondasi Indonesia dalam menghadapi era globalisasi digital. Seiring dengan itu, peningkatan talenta di bidang teknologi menjadi kunci agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi tenaga kerja asing tetapi juga mampu bersaing dan unggul di kancah internasional.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button