News

Paling Santai Hadapi Situasi Politik Saat Ini, PKS: Saatnya Beri Kesempatan Koalisi Perubahan

Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengaku santai saja menghadapi berbagai situasi politik yang belakangan ini cukup memanas setelah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkit kembali wacana jabatan presiden tiga periode.

“Saya di tengah situasi ini jadi merasa ada apa? Jadi tampaknya di antara kedua saudara kita (PDIP dan Presiden Jokowi) ini, belum selesai. Menurut saya yang satu sudah dua periode, yang satu sudah, yang lain. Mari kasih kesempatan kepada Koalisi Perubahan untuk berkuasa,” ujar Aboe dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (29/10/2023).

Menurut dia, ada kebaikan di balik ini semua karena situasi ini memang bukan pihaknya yang memunculkan. “Tapi Maha Kuasa yang mengadu. Jadi kalau saya lihat bahasa lugas, tegas itu mengambarkan bahwa pemilu itu makin hangat,” kata Aboe yang partainya tergabung dalam Koalisi Perubahan.

Terkait persoalan yang terjadi antara kedua pihak tersebut, dia menuturkan sebaiknya tidak berlarut-larut.

“Patah hati itu jangan lama-lama deh saya sarankan, teman paslon lain patah hati marah cukup tiga hari, marah juga cukup tiga hari, jangan lama-lama begitu sembuh,” ujarnya.

Ia mengaku di Koalisi Perubahan pasti ada masalah, namun tentu lebih santai dalam menghadapinya. “Masalah pasti ada, tapi yang penting enjoy. Artinya, dari tiga paslon yang paling siap dari Koalisi Perubahan,” ucap Aboe.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbicara soal perpanjangan masa jabatan presiden jadi tiga periode. Hasto membenarkan soal itu, bahkan menyebut isu tersebut atas permintaan ‘Pak Lurah’ alias Presiden Jokowi.

“Jadi saya sendiri mengalami itu. Jadi ketika saya sedang nyekar di Makam Bung Karno, Blitar, tiba-tiba muncul berita salah satu menteri yang mengatakan berdasarkan big datanya, itu ada cukup banyak yang mendorong perpanjangan jabatan atau tiga periode,” kata Hasto seusai menghadiri deklarasi Yenny Wahid mendukung Ganjar-Mahfud di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (27/10/2023).

Namun Ketua DPP PDIP Puan Maharani memastikan bahwa Jokowi dan Megawati tidak pernah membahas soal isu masa jabatan presiden tiga periode dalam berbagai pertemuan. “Enggak, enggak pernah setahu saya enggak pernah beliau meminta untuk perpanjangan tiga periode,” kata Puan.

Puan juga meragukan adanya permintaan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya menjadi tiga periode. Sebab, masa jabatan presiden sudah diatur dalam Pasal 7 Undang-Undang Dasar 1945. “Jadi kalau kemudian ada perpanjangan itu mekanismenya dari mana kemudian seperti apa,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, wacana memperpanjang jabatan presiden menjadi tiga periode pertama kali muncul beberapa bulan lalu dan mendapat pertentangan dari banyak pihak. Namun kini isu tersebut muncul kembali. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button