News

Pasukan Israel Tewaskan Seorang Pria Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel menembak tewas seorang pria Palestina di wilayah Tepi Barat yang diduduki pada Minggu (15/1/2023) setelah terjadi perkelahian di sebuah pos pemeriksaan militer, kata Kementerian Kesehatan Palestina.

Itu merupakan kematian terbaru dalam gelombang kekerasan selama beberapa bulan antara warga Israel dan Palestina, demikian laporan Associated Press, Senin (16/1/2023).

Kronologi penembakan itu masih diperdebatkan. Tentara Israel mengklaim pria itu mencoba merebut senjata seorang tentara. Sementara para saksi dan kerabat mengatakan dia ditembak ketika mencoba membela diri dalam sebuah inspeksi yang bergulir menjadi kekerasan.

Militer Israel mengatakan tentara melihat sebuah kendaraan mencurigakan yang menolak berhenti untuk ‘pemeriksaan rutin’ di dekat Kota Silwad di Tepi Barat. Bentrokan pecah ketika para tentara berusaha menahan salah seorang penumpang kendaraan. Tentara melepaskan tembakan ketika seorang penumpang mencoba merebut senjata seorang tentara.

Maher Shafiq, seorang saksi Palestina, mengatakan kekerasan meletus setelah para pengendara mulai membunyikan klakson karena pemeriksaan yang lamban di pos pemeriksaan. Dia mengatakan para tentara menembakkan granat kejut yang mengenai mobil pria itu, memicunya untuk berteriak terhadap para tentara.

Shafiq mengatakan para tentara mulai memukuli pria itu dan menyeretnya keluar dari mobil. “Dia mencoba membela diri, lalu salah satu tentara menembaknya dengan darah dingin,” kata Shafiq.

Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan apa yang tampak seperti pertengkaran, dengan seorang pria berkelahi dengan seorang tentara, dan suara dua tembakan terdengar sebelum dia jatuh ke tanah.

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi pria yang tewas itu adalah Ahmad Kahla, yang berusia 45 tahun.

Kelompok-kelompok HAM menuduh Israel menggunakan kekuatan yang berlebihan terhadap warga Palestina. Sementara militer Israel mengatakan bahwa mereka menghadapi situasi yang kompleks dan mengancam keselamatan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button