News

Pekerja Media Tuntut Diakhirinya Pembunuhan Jurnalis di Jalur Gaza


Lebih dari 800 pekerja media di seluruh dunia menandatangani petisi yang menuntut diakhirinya dengan segera pembunuhan jurnalis di Gaza dan wilayah lain yang lebih luas.

“Sebagai anggota komunitas jurnalis internasional, kami menyerukan diakhirinya pembunuhan jurnalis dan ancaman apa pun kepada media yang meliput pengeboman Israel di Gaza dan Lebanon dan meningkatnya aksi kekerasan di kawasan itu,” demikian bunyi pernyataan yang ditandatangani solidaritas media bertajuk ‘Untuk Rekan Kami’ itu.

“Kami menyerukan perlindungan bagi semua rekan kami oleh semua pihak. Kami mendukung semua kolega kami dan mengecam pembunuhan jurnalis.”

“Kami menyerukan komunitas internasional untuk menjunjung tinggi kebebasan pers dan melindungi kehidupan dan keselamatan anggota media. Kami menuntut diakhirinya impunitas dalam pembunuhan jurnalis dan kami menyerukan agar mereka yang bertanggung jawab untuk dimintai pertanggungjawaban,” lanjut pernyataan tersebut.

Menurut mereka, jurnalis Palestina yang meliput di Gaza juga melakukan hal sama di tengah pembantaian dan kehancuran, mengungkap kengerian yang masih tak terlihat oleh dunia luar.

“Jurnalis di Gaza tidak hanya kehilangan rumah dan anggota keluarga selama pengeboman tetapi juga menghadapi kondisi hidup yang mengerikan, dengan terbatasnya makanan, air, dan listrik akibat pengepungan total,” menurut pernyataan itu.

“Sementara itu, terbatasnya akses ke Gaza dan terputusnya komunikasi telah menekan arus informasi,” menurut pernyataan itu lebih lanjut.

Dari Istanbul, London, Kampala dan lainnya, massa berunjuk rasa menentang pelanggaran HAM berat, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

“Delapan minggu terakhir ini telah menjadi yang paling mematikan bagi rekan-rekan kami sejak Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mulai mengumpulkan data 30 tahun lalu. Hingga 5 Desember, sedikitnya 63 jurnalis telah tewas: 56 di Gaza, empat di Israel, dan tiga di Lebanon,” kata mereka.

“Itu berarti rata-rata lebih dari satu jurnalis terbunuh setiap hari. Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel menangkap sedikitnya 19 jurnalis – sebagian besar selama penggerebekan di rumah mereka – dan melecehkan, menyerang dan menahan banyak jurnalis.”

“Ini harus dihentikan. Jurnalisme memainkan peran penting dalam mendokumentasikan sejarah dan melayani kepentingan publik dengan mengungkap realitas yang sering kali dikaburkan oleh disinformasi dan misinformasi. Pelaporan kami dapat mengungkapkan dampak perang yang sebenarnya,” kata mereka lebih lanjut.
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button