Arena

Pelatih Portugal Sentil Media untuk Tidak Ganggu Ronaldo

Pelatih tim nasional (timnas) Portugal, Fernando Santos mengatakan bahwa “sekarang adalah waktu yang tepat” bagi media untuk tidak mengganggu Cristiano Ronaldo.

Media Portugal Rekor mengklaim bahwa Ronaldo telah mengancam akan meninggalkan kamp pelatihan Portugal setelah dia menjadi cadangan saat timnya melaju ke babak 16 besar usai menggasak Swiss 6-1

Namun, kabar itu langsung dibantah oleh Federasi Sepak Bola Portugal (FPF), dengan Santos meminta agar segala kontroversi untuk dihentikan.

“Sudah saatnya bagi Anda untuk tidak mengganggu Ronaldo, sebagai pengakuan atas apa yang telah dia lakukan untuk sepak bola Portugal,” kata Santos jelang pertandingan lawan Maroko yang dikutip AFP pada Jumat (9/12/2022).

“Dia tidak pernah mengatakan kepada saya bahwa dia ingin meninggalkan tim nasional kami. Sudah saatnya kita berhenti dengan percakapan ini, hentikan kontroversi,” ujar Santos.

Santos juga menjelaskan percakapannya dengan Ronaldo saat dia meminta kapten timnas Portugal itu duduk di bangku cadangan ketika melawan Swiss.

“Saya berbicara dengannya setelah makan siang pada hari pertandingan dan mengundangnya ke kantor saya,” kata Santos.

“Untuk alasan yang jelas Cristiano tidak begitu senang karena dia selalu menjadi pemain inti.”

“Dia mengatakan kepada saya: ‘Apakah menurut Anda itu ide yang bagus?’”

“Namun, kami melakukan percakapan normal di mana saya menjelaskan sudut pandang saya dan tentu saja dia menerimanya. Kami melakukan percakapan yang jujur ​​dan normal,” ujar pelatih yang mampu membawa Portugal juara Piala Eropa (Euro) 2016.

Ronaldo sejauh ini baru mencetak satu gol di Piala Dunia 2022 yaitu melalui tendangan penalti saat pertandingan perdana Grup H lawan Ghana.

You may also like

Indonesia Raih Posisi Tiga Besar di Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022

Andai Pesepak Bola Muslim Pakai Ban Kapten Islamofobia di Piala Dunia 2022

Prediksi Maroko vs Portugal: Siapa Bisa Hentikan Auman Singa Atlas?

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button