Arena

Peluang Emas Olimpiade dari Panjat Tebing Indonesia

IFSC Asian Qualifier Jakarta 2023 digelar pada tanggal 9-12 November 2023 dengan diikuti para atlet dari 15 negara. Indonesia sendiri mengirimkan 12 atlet, enam atlet untuk nomor speed dan enam atlet untuk nomor boulder & lead.

Dari nomor speed putra, ada Veddriq Leonardo, Rahmad Adi Mulyono, dan Kiromal Katibin. Sedangkan untuk putri, ada Rajiah Sallsabillah, Amanda Narda Mutia, dan Nurul Iqamah.

Dari nomor combined (boulder & lead) putra, ada si kembar Ramadhan Raviandi dan Ramadhan Ravianto serta Tri Ramadani Putra. Sedangkan dari putri, ada Sukma Lintang Cahyani, Nafatika Astuti, dan Nurul Aisyah Ramadhani Suat.

Perjuangan tim Indonesia dalam disiplin combined (boulder & lead) tidaklah mudah. Lawan mereka yang dari China, Jepang, dan Korea adalah atlet-atlet yang sudah mencatatkan prestasi tersendiri, salah satunya Kim Jain asal Korea yang telah melanglang buana dalam kompetisi internasional.

Indonesia juga menjadikan speed sebagai tumpuan utama untuk meraih tiket ke olimpiade.

Veddriq Leonardo yang memecahkan rekor dunia dalam IFSC Climbing World Cup di Korea, digadang-gadang menjadi peraih tiket ke Paris.

Pada babak 16 besar nomor putra, Veddriq mendapatkan kemenangan mudah usai lawannya Jung Yongjun asal Korea mencatatkan false start.

Rahmad Adi Mulyono dan Kiromal Katibin juga mencatatkan waktu lebih cepat dari pesaingnya sehingga mereka bertiga melenggang maju hingga ke babak delapan besar.

Sayangnya, pada babak delapan besar, Veddriq harus mengakui kekalahannya atas Rahmad Adi karena terpeleset di tengah-tengah panjatan. Nama Rahmad pun muncul sebagai pemenang yang maju ke babak empat besar bersama Kiromal Katibin hingga keduanya berakhir di final.

Babak final pun menjadi tempat pertemuan antara Rahmad dan Kiromal untuk membawa Indonesia ke Olimpiade Paris. Namun, di tengah-tengah pertandingan, Kiromal jatuh dan kemenangan pun diraih oleh Rahmad yang mencatatkan waktu 5,35 detik.

Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia Yenny Wahid mengatakan prestasi yang ditorehkan tim Indonesia dalam laga tersebut sudah sesuai target yang memang dari awal menargetkan satu tiket ke Olimpiade 2024 dari nomor speed putra.

Berburu Tiket Olimpiade di 2 Seri Tersisa 

Tiket ke Olimpiade yang diraih oleh Rahmad Adi Mulyono menambah satu tiket bagi Indonesia yang sebelumnya diraih oleh Desak Made Rita Kusuma Dewi dari nomor speed putri yang meraih emas dalam Piala Dunia Panjat Tebing di Bern, Swiss.

FTPI bersama Kemenpora menyatakan akan berkolaborasi untuk membina para atlet demi memboyong tiket ke acara olahraga empat tahunan itu pada kualifikasi selanjutnya yang akan digelar di Shanghai dan Budapest pada tahun 2024.

Rajiah Sallsabillah yang belum berhasil meraih tiket, menyatakan tekadnya untuk kembali mengikuti kualifikasi demi meraih impiannya tersebut. Begitu pula atlet-atlet speed yang lainnya yang mulai menjadikan kualifikasi mendatang sebagai gol baru.

Sementara itu, modal yang telah didapatkan oleh nomor boulder & lead berupa peringkat, akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para atlet untuk mengejar tiket Olimpiade Los Angeles 2028.

Sukma Lintang Cahyani yang baru berusia 19 tahun, mengatakan bahwa ia akan memanfaatkan usianya yang muda saat ini untuk mengumpulkan jam terbang dengan mengikuti berbagai pertandingan demi mewujudkan satu gol: tiket menuju Olimpiade 2028.

Diharapkan, Indonesia tak perlu lagi bertumpu pada nomor speed untuk menorehkan prestasi. Bukan tak mungkin Indonesia akan mampu menuliskan kemenangan dengan “tinta emas” dalam dua disiplin panjat tebing yang dipertandingkan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button