Market

Peneliti IPB Temukan Lima Bahan Baku Mi Instan Pengganti Gandum

Kepada produsen mi instan, Institut Pertanian Bogor (IPB) menawarkan lima bahan baku hasil inovasi para peneliti. Pengganti gandum impor impor yang semakin mahal.

Lima bahan dasar pangan lokal varietas unggul, yaitu jagung, ganyong, sukun, kasava dan sagu, sebagai substitusi impor gandum.

“207 juta ton (gandum) tertahan di Ukraina dan di Rusia. Ini momentum agar Indonesia semakin berdaulat pangan tidak tergantung pada gandum dan terigu dengan ada inovasi substitusi impor ini,” kata Rektor IPB Arief Satria di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/8/2022).

Arief menyampaikan, saat ini, IPB menghasilkan inovasi produk mi dari lima bahan dasar lokal itu yang bisa dikerjasamakan dengan para produsen industri mi instan yang berkualitas.

Dengan beragam inovasi itu, Arief berpandangan, sudah saatnya pemerintah memberikan kebijakan rasio impor gandum yang disubstitusi dengan berbagai bahan pangan lokal itu hingga swasembada seperti beras.

“Nah, saya usul kepada pemerintah agar ada kebijakan rasio. Jadi setiap kali impor misalnya 10 ton gandum, maka importir harus membeli sekian ton produk lokal, itu kebijakan rasio dan itu bisa bertahap,” kata Rektor IPB itu.

Tahap pertama, kata dia, substitusi masih tergantung kapasitas lokal. Kalau kapasitas lokal mencukupi 100 persen, diawali dengan 10 banding 1 ton, atau dengan kata lain 10 ton produk impor dan 1 ton lokal. Bahkan kalau lokalnya sudah berkembang, bisa 10 banding 5 ton hingga 1 banding 1 ton.

“Kalau sudah 1 banding 1 kan bagus. Artinya apa? Produk lokal akan terserap. Kalau produk lokal akan terserap, artinya apa? Desa tumbuh. Kalau desa tumbuh, ekonomi tumbuh,” ujar Arief.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button