Ototekno

Pengembangan Talenta Ekonomi Digital Butuh Pembaruan

Ekonomi digital di Indonesia dinilai memiliki prospek yang sangat baik. Pada 2020, ekonomi digital Indonesia menghasilkan 4 persen dari produk domestik bruto nasional. Meski begitu, pembaruan tetap harus dilakukan demi mendorong ekonomi digital Indonesia agar semakin bertumbuh.

Menurut temuan Lazada Indonesia (Lazada) mengungkap berbagai temuan dari studi yang bertajuk “Pengembangan Talenta untuk Ekonomi Digital Indonesia” yang baru diselenggarakan pada Rabu (02/03), termasuk diantaranya tiga kategori keterampilan utama yang harus dikuasai oleh talenta Indonesia, sejalan dengan cepatnya pertumbuhan industri digital.

Untuk menumbuhkan dan memberdayakan 3,7 juta pekerjaan baru di sektor digital, diperlukan adanya: kolaborasi dan kemitraan intensif antara pemerintah dan pihak swasta; upaya merangkul budaya pertumbuhan; perubahan dan inovasi serta memberdayakan komunitas untuk terlibat dan berkontribusi dalam ekonomi digital Indonesia.

Dengan dukungan YCP Solidiance, konsultan manajemen di Asia, Studi Lazada yang dilakukan pada kuartal keempat 2021 memberikan gambaran lanskap tenaga kerja Indonesia saat ini, di mana Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi mulai tahun 2030 dengan total usia produktif mencapai 64 persen dari total populasi.

062732000 1646272933 Lazada 211535 Bigjpg - inilah.com
Lazada

Untuk tetap relevan dengan perubahan dan dinamika yang ada di industri digital, Studi Lazada 2021 mengidentifikasi tiga kategori keterampilan utama yang harus dikuasai talenta Indonesia untuk bisa berkembang:

  • Keterampilan Sosial (Social Skills): keterampilan untuk memiliki pola pikir untuk beradaptasi, berpikir kritis dan analitis.
  • Keterampilan Digital (Digital Skills): keterampilan digital yang kompleks akan terus dibutuhkan oleh industri untuk mempercepat efisiensi karena pengambilan keputusan berbasis data (data-driven decision-making) menjadi lebih relevan.
  • Keterampilan Penggerak Bisnis (Business Enabler Skills): keterampilan untuk mengembangkan pola pikir bisnis yang kuat dan fleksibel. Hal ini menjadi keterampilan mendasar bagi setiap talenta seiring dunia bisnis yang terus berkembang.

Executive Director, Lazada Indonesia, Ferry Kusnowo mengatakan studi Lazada 2021 ini menjadi pengingat dan pendorong bagi seluruh pemangku kepentingan, baik sektor publik maupun swasta, untuk berkolaborasi dan bergerak bersama demi pengembangan ekonomi digital di Indonesia.

“Pelaksanaan studi ini sekaligus menjadi bentuk dukungan kami terhadap isu strategis yang menjadi salah satu fokus Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Indonesia, yaitu transformasi berbasis digital. Lazada sangat antusias untuk memulai diskusi dan bermitra dengan mitra industri untuk mengembangkan program pemberdayaan talenta di Indonesia,” kata Ferry.

Studi Lazada juga menunjukkan pentingnya kolaborasi dan kemitraan intensif antara pemerintah dan pihak swasta. Di dalam diskusi panel yang diselenggarakan Lazada, perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, serta Indonesia eCommerce Association (idEA) membahas bagaimana semua pihak bisa mendukung dan memperkuat infrastruktur, termasuk diantaranya memastikan ketersediaan sumber daya pendidikan yang berkualitas dan inklusif demi pertumbuhan talenta di Indonesia.

Berikut rangkuman dari pembahasan soal ‘Pengembangan Talenta untuk Ekonomi Digital Indonesia’ yang diselenggarakan secara virtual

Penyelarasan ekosistem pendidikan dan dunia kerja

Dibutuhkan kolaborasi intensif antar pemangku kepentingan dalam mengadaptasi dan menyelaraskan ekosistem pendidikan seiring dengan perubahan dan tuntutan industri. Kurikulum yang dirancang oleh pemangku kepentingan seperti akademisi, pelaku industri, serta pemerintah, dapat membantu memastikan sistem pendidikan yang bisa menghasilkan talenta dengan kompetensi dan perilaku yang sesuai.

Program pengembangan talenta siap kerja

Pelatihan praktis dan pengalaman adalah suatu keharusan bagi talenta digital untuk bisa unggul dalam lingkungan kerja. Oleh karena itu, pelatihan praktis dan penanaman pola pikir terbuka untuk terus belajar bisa membantu talenta meningkatkan keterampilannya, seperti keterampilan berkomunikasi, berkolaborasi dan kepemimpinan.

Pengembangan bisnis dan karier yang berkelanjutan

Memfasilitasi program bimbingan bisnis dan karier yang komprehensif untuk mempersiapkan talenta dalam menghadapi transformasi dan disrupsi ekonomi digital. Dibutuhkan bimbingan diantaranya bagi talenta dan bisnis yang terkena dampak transformasi digital, serta untuk siswa putus sekolah agar mengasah keterampilan mereka sesuai kebutuhan industri.

Pelatihan yang inklusif dan mudah diakses

Kolaborasi dengan pemerintah daerah, masyarakat, dan perusahaan untuk memberdayakan talenta melalui pelatihan inklusif yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Kolaborasi ini diantaranya untuk mendorong talenta, termasuk UMKM, agar memanfaatkan teknologi untuk berkembang.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button