Market

Pengganti Sri Mulyani, Bloomberg: Prabowo Elus 3 Bankir Alumni Bank Mandiri dan Ketua OJK


Otak-atik kabinet, pasangan Prabowo-Gibran yang unggul tebal di penghitungan suara Pilpres 2024, disebut-sebut tengah menimbang sejumlah nama untuk posisi menteri keuangan (menkeu). Tak ada nama Sri Mulyani.

Dikutip dari Bloomberg, Rabu (28/2/2024), Prabowo yang diperkirakan menang nyaris 60 persen itu, mengantongi 4 kandidat menkeu. Mungkin hanya kebetulan, 3 nama diantaranya adalah mantan bankir. Tepatnya, ‘alumni’ Bank Mandiri.

Mereka adalah Budi Gunadi Sadikin yang saat ini menjabat Menteri Kesehatan, Royke Tumilaar yang masih menjabat Dirut BNI, dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Sedangkan satu nama lainnya adalah Mahendra Siregar yang saat ini menjabat Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Diantara nama-nama itu, Mahendra bisa jadi yang paling sarat pengalaman.

Mahendra sempat menjabat Dubes RI untuk AS dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Pria kelahiran 17 Oktober 1962 ini juga ‘spesialis’ wakil menteri. Posisi sebagai wamenkeu, wamendag hingga wamenlu pernah dicicipinya. Begitu paripurna pengalamannya.

Namun, bukan berarti peluang bankir tipis untuk menjadi menkeu. Ketika SBY berkuasa, menkeu-nya berlatar belakang bankir. Lagi-lagi kebetulan, Agus Martowardojo yang jebolan Bank Mandiri, dipercaya menjabat menkeu periode 2010 hingga 2013.

Berdasarkan informasi dari narasumber Bloomberg yang enggan disebutkan namanya, nama-nama itu, dipandang paling cocok untuk posisi menkeu. Karena punya keahlian di bidang keuangan.

Untuk posisi menkeu, Prabowo dikabarkan,  tidak akan melibatkan politik. Karena, menkeu adalah ujung tombak untuk mewujudkan segala janji politiknya di Pemilu 2024. Perlu sosok yang betul-betul piawai dalam mengelola keuangan negara. Termasuk jago melobi lembaga keuangan internasional.

Siapa pun yang terpilih menjadi menkeu, memiliki tanggung jawab besar untuk membantu Prabowo memimpin Indonesia menjadi negara berperekonomian terbesar di Asia Tenggara. Di tengah himpitan geopolitik yang semakin memanas tergambar dari kerasnya persaingan AS dan China.

Calon orang nomor 1 di Kementerian Keuangan tersebut harus menjaga disiplin fiskal, yang sangat penting dalam menstabilkan rupiah dan meyakinkan investor asing, sambil mengamankan pendanaan yang cukup untuk rencana belanja besar-besaran milik Prabowo.

Pasalnya, proyeksi belanja besar tersebut dapat mencapai Rp460 triliun, lebih besar dari seluruh defisit anggaran 2023, untuk makan siang dan susu gratis kepada lebih dari 80 juta anak. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button