Finalis Miss Universe Indonesia 2023 membuat laporan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual.
Peristiwa ini terjadi pada 1 Agustus 2023 di sebuah hotel. Salah satu finalis menyebut agenda pada saat itu adalah fitting baju, namun ternyata mereka diminta untuk foto tanpa pakaian dengan dalih keperluan body checking.
Masalahnya, kegiatan body checking ini dilakukan di depan lawan jenis. Mereka tidak hanya sekedar melihat bagian tubuh secara intimidatif, tetapi juga memfoto dirinya dalam kondisi tanpa pakaian.
Polda Metro Jaya masih menyelidiki laporan terkait adanya dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh para finalis Miss Universe Indonesia.
Kasus pelecehan seksual yang dialami oleh Finalis Miss Universe Indonesia 2023 menjadi sorotan masyarakat. Mereka sangat menyayangkan kontes kecantikan bergengsi itu justru menjadi tempat bagi para cabul untuk bertindak semaunya.
Di lain sisi, ternyata masih banyak masyarakat yang berdebat mengenai perbedaan antara Miss World dan Miss Universe.
Secara umum, keduanya merupakan kontes kecantikan wanita yang paling bergengsi di dunia. Namun keduanya memiliki konsep dan aturan kompetisi yang berbeda. Berikut penjelasannya.
Miss World
Miss World adalah kontes kecantikan internasional tertua yang dibuat oleh Eric Morley pada Juli 1951 yang berkantor pusat di London, Inggris Raya.
Kontestan yang diperbolehkan untuk mengikuti kompetisi Miss World adalah wanita yang belum menikah dan tidak memiliki anak. Setidaknya, mereka harus berusia antara 17-27 tahun dan menjadi perwakilan dari negara.
Dari segi tujuan, Miss World mengusung konsep “Beauty with a Purpose” yang mengangkat misi kemanusiaan.
Sehingga sistem penjurian kompetisi ini fokus pada misi kemanusiaan yang dilakukan para kontestan di negaranya masing-masing.
Miss Universe
Miss Universe dibuat pada tahun 1952 yang didirikan oleh perusahaan pakaian California Pacific Mills. Tapi sekarang, kontes ini dipegang oleh Miss Universe Organization yang berkantor pusat di New York, Amerika Serikat.
Kontestan yang diperbolehkan untuk mengikuti Miss Universe ini adalah wanita yang belum menikah. Setidaknya, mereka harus berusia antara 18-28 tahun dan menjadi perwakilan dari negara.
Namun Organisasi Miss Universe mengubah aturan kualifikasi kontestan yang mengatakan akan memberi izin bagi wanita dan ibu yang sudah menikah untuk berpartisipasi.
Aturan terbaru itu akan berlaku pada Miss Universe 2023 yang akan diadakan akhir tahun ini.
Dalam kompetisinya Miss Universe mengangkat sisi kemanusiaan yang di mana masing-masing kontestan dapat memberikan suara yang dapat membawa perubahan positif di dunia.
Tidak hanya itu, dalam kontes ini terdapat satu segmen di mana para kontestan tampil dengan pakaian tradisional negara masing-masing.
Segmen sengaja dibuat untuk menilai kecantikan masing-masing kontestan yang bangga dengan kecantikan natural dari etnis masing-masing.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, ada banyak perbedaan antara Miss World dan Miss Universe yang jarang diketahui banyak orang.
Untuk lebih ringkasnya, berikut tabel perbedaan Miss World dan Miss Universe dalam format yang lebih mudah untuk dipahami.
| Miss World | Miss Universe | |
| Pendiri | Didirikan oleh Eric Morley di Inggris Raya | Didirikan oleh perusahaan pakaian Pacific Mills |
| Tanggal berdiri | Dibentuk pada 29 Juli 1951 | Dibentuk pada 28 Juni 1952 |
| Kantor pusat | London, Inggris Raya | New York, Amerika Serikat |
| Konsep kompetisi | Mengangkat isu kemanusiaan melalui konsep “Beauty with a Purpose” | Mengangkat isu-isu kemanusiaan dan memberi suara untuk mempengaruhi perubahan positif di dunia |
| Kualifikasi kontestan | Wanita lajang dan belum memiliki anak dengan rentang usia 17-27 tahun. | Wanita lajang dan menikah dengan rentang usia 18-28 tahun. |
| Penilaian juri | Penilaian berdasarkan kepribadian dan kecerdasan daripada penampilan fisik. | Tidak fokus pada kepribadian dan cenderung pada daya tarik fisik. |
Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)