News

Peringatan Dini, Demokrat Anggap Orang di Lingkar Presiden Bakal Berangus Pengkritik Jokowi

Selasa, 29 Nov 2022 – 12:12 WIB

Santoso2 - inilah.com

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Santoso menanggapi pernyataan Kepala BP2MI Benny Rhamdani yang kontroversial di Jakarta, Selasa (29/11/2022). (Foto: Partai Demokrat Jakarta)

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Santoso menilai pernyataan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani, yang meminta izin kepada Presiden Jokowi untuk melawan pihak-pihak yang berbeda dengan pemerintah adalah sebagai peringatan dini.

“Ini peringatan dini bagi kita bahwa orang-orang dekat lingkar Presiden Jokowi menjelang Pemilu 2024, akan memberangus para pengkritik Pak Jokowi,” kata Santoso kepada inilah.com pada Selasa (29/11/2022).

Tak hanya itu, menurutnya, cara yang akan dilakukan oleh para relawan Jokowi adalah pertanda bahwa mereka takut akan kehilangan jabatan.

“Rakyat harus melawan dan bersatu, jangan terprovokasi. Perlawanan di sini adalah perlawanan dalam sistem demokrasi, di mana pergantian pimpinan nasional dan rezim yang dilakukan melalui pemilu,” tegas Santoso.

Ia mengingatkan masyarakat untuk jangan memilih lagi rezim yang menganggap bahwa mengkritik adalah suatu kejahatan yang harus ditekan serta ditindas.

Tak hanya itu, Santoso juga menyinggung bahwa bagi orang-orang yang haus akan kekuasaan, maka akan menghalalkan segala cara.

“Tipikal warga bangsa yang perilakunya mirip Dorna, tokoh dalam pewayangan yang selalu mengadu domba untuk kepentingannya sendiri, tidak pantas ada di lingkaran presiden apalagi menjadi pejabat negara,” ungkap Santoso.

“Karena ia akan cenderung memakai jabatan itu bukan untuk bekerja, tapi untuk menjilat dan menghambakan dirinya demi jabatan, bukan lagi demi bangsa dan negara,” sambung Santoso.

Meski begitu, Santoso menyinggung bahwa Presiden Jokowi tidak akan larut atas keinginan relawan, yang justru menginginkan adanya perpecahan di bangsa ini.

“Seorang presiden bertemu dengan pendukungnya adalah suatu hal yang wajar, namun tidak elok jika seorang presiden milik seluruh bangsa, mau mendengar masukan yang dapat menciptakan instabilitas bangsa,” tuturnya.

Di sisi lain, Santoso juga menegaskan bahwa seorang relawan harusnya memberi ruang kepada presiden untuk bekerja membangun bangsa ini, bukan malah mengompori agar memberangus elemen masyarakat yang kritis atas kebijakan dan program presiden.

“Namanya saja relawan, yang artinya orang yang bekerja dengan rela atau ikhlas untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukan untuk kepentingan kelompok dan menganggap bahwa pihak lain adalah musuh yang harus dilenyapkan,” terangnya.

Sebelumnya, dalam pernyataan di video yang beredar luas di masyarakat, Benny menyampaikan kepada Presiden Jokowi untuk melakukan perlawanan kepada pihak-pihak yang dianggap mencemarkan nama baik dan menyerang pemerintah. Ia meminta agar segera dilakukan penegakan hukum, jika tidak pihaknya akan melakukan perlawanan di lapangan.

Pernyataan tersebut dilontarkan Benny yang juga menjabat Ketua Umum Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade) 98, ketika bertemu Jokowi pada pertemuan relawan Jokowi bertema Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button