Market

Perkembangan Pasar Keuangan Terkini yang Jadi Perhatian Investor

Para pelaku pasar dan investor di pasar keuangan perlu mengetahui berbagai perkembangan terkini data keuangan. Hal itu sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi dan bisnis.

Perkembagan dimaksud berasal dari bursa saham, nilai tukar mata uang, harga berbagai komoditas, berita-berita dalam dan luar negeri. Semua itu tentu dapat memengaruhi positif-negatifnya sentimen pasar.

Dikutip dari berbagai sumber, Jumat (28/1/2022) berikut perkembangan dimaksud:

DJIA -7.31 -0.02% 34161

NASDAQ -189.3 -1.40% 13353

GOLD -22.8 -1.25% 1795.40 (IDR807,310)

OIL -0.15 -0.17% 87.20

COAL (Feb’22/Newcastle) -6.85 -2.92% 227.5

NICKEL -174.50 -0.77% 22520.50

TIN +838 +2.03% 42207

CPO (Feb’22) +125 +2.27% 5631

EIDO +0.21 +0.92% 23.08

TLK 29.67 (4262) vs 4270 (TLKM)

US 10yr -0.047 -2.52% 1.799%

US 2yr +0.097 +8.91% 1.1882%

INDO 10yr +0.086 +1 35% 6.497%

VIX -1.47 -4.60% 30.49

IDR (Spot) 14,389

Data per 27 Januari 2022 kecuali dinyatakan sebaliknya

Berita-berita dalam Negeri

  1. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengharapkan forum Business 20 (B20) dapat membantu mempercepat anggota G20 memenuhi target net zero emission. “Dengan bantuan B20, G20 dapat bergerak cepat ke implementasi sektor energi dengan menempatkan kerangka kerja untuk mencapai tujuan dari Paris Agreement,” kata Menko Airlangga saat saat menyampaikan Welcoming Speech pada Inception Meeting B20 secara daring di Jakarta, Kamis (27/1/2022).
  2. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan telah melakukan penjaminan 99,92 persen dari total rekening nasabah pada 2021 atau setara 385.998.702 rekening. Total nilai simpanan yang dijamin LPS yang maksimal Rp2 miliar per nasabah per bank pun telah setara 35,1 kali PDB per kapita nasional tahun 2020. “Jadi apa yang dilakukan LPS telah sesuai standar internasional dan kelihatannya bisa menjaga kepercayaan nasabah untuk tetap menaruh uangnya di sistem perbankan kita,” kata Purbaya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis (27/1/2022). 

Berita-berita Global

  1. Wall Street bergerak liar dan berakhir di zona merah pada penutupan Kamis atau Jumat (28/1/2022) pagi WIB. Indeks S&P 500 kembali gagal mengonfirmasi reli pada akhir sesi akibat aksi jual. Investor mencerna berita ekonomi yang positif dengan laba perusahaan yang beragam,ketegangan geopolitik dan prospek The Fed yang lebih hawkish. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 7,31 poin atau 0,02 persen, menjadi menetap di 34.160,78 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 23,42 poin atau 0,54 persen, menjadi berakhir di 4.326,51 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 189,34 poin atau 1,4 persen, menjadi ditutup di 13.352,78 poin.
  2. Nilai tukar (kurs) dolar AS terhadap sejumlah mata uang asing, melonjak ke level tertinggi sejak Juli 2020. Jelang kenaikan suku bunga AS. Melonjaknya mata uang negeri Paman Sam ini, terjadi pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), sehari setelah Federal Reserve (The Fed) menyebut segera megerek naik suku bunga. Bahkan lebih cepat dan lebih besar dalam beberapa bulan mendatang. Nada hawkish The Fed pada Rabu (26/1/2022), membawa penguatan dolar. Indeks dolar, yang mengukur nilai greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik menjadi 97,299, tertinggi sejak Juli 2020. Lonjakan 0,8 persen adalah kenaikan satu hari terbesar dalam lebih dari dua bulan.
  3. Para pelaku pasar minyak menyeimbangkan kekhawatiran tentang ketatnya pasokan di seluruh dunia dengan ekspektasi Federal Reserve AS yang akan segera memperketat kebijakan moneter. Harga minyak pun jatuh pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat (28/1/2022) pagi WIB setelah minyak mentah Brent mencapai level tertinggi tujuh tahun di atas 90 dolar AS per barel. Patokan global, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret terpangkas 62 sen menjadi menetap di 89,34 dolar AS per barel. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret ditutup 74 sen lebih rendah pada 86,61 dolar AS per barel.
  4. Ekonomi AS meningkat 5,7% pada tahun 2021, kenaikan selama setahun yang tercepat sejak 1984, demikian menurut laporan Departemen Perdagangan, Kamis (27/1). Pertumbuhan tajam di ekonomi terbesar dunia itu menunjukkan ketahanannya, bahkan selagi Amerika berjuang mengatasi dua varian baru virus corona yang melumpuhkan beberapa industri.

Opini Pasar

Hendry Andrean, analis riset OCBC Sekuritas mengatakan, secara teknikal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada dalam tren bearish: White candle dengan lower volume sementara MACD masih terlihat dalam tren turun. Support IHSG berada dalam kisaran support 6.662 dan resistance 6.550.

Data Ekonomi yang akan Rilis

28 Jan : Core PCE Price Index (MoM) (Dec)

28 Jan : Manufacturing PMI (Jan)

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button