Arena

Henderson Resmi Berseragam Al Ettifaq dan Abaikan Komunitas LGBT

Jordan Henderson, gelandang lincah dari timnas Inggris, yang telah berdedikasi selama 12 tahun bersama Liverpool, akhirnya merumahkan dirinya di klub Arab Saudi, Al Ettifaq. Klub tersebut mengumumkan secara resmi kedatangan pemain berusia 33 tahun ini melalui unggahan di akun Twitter mereka pada Kamis (28/7/2023) lalu.

Al Ettifaq memuji Henderson sebagai “seorang pemimpin dan petarung” dan menyambut gembira bergabungnya pemain ini. Dengan kepindahan ini, Henderson akan bermain di bawah asuhan mantan rekan setimnya di Liverpool, Steven Gerrard, yang kini memegang kendali sebagai pelatih di Al Ettifaq. Selain itu, Henderson akan tampil dengan mengenakan seragam nomor 10 di klub barunya.

Mungkin anda suka

Perpindahan Henderson ini bukan tanpa kontroversi. Dia dikenal sebagai pemain yang sangat mendukung kelompok LGBT, dan kepindahannya ke Arab Saudi, negara yang memiliki kebijakan anti-LGBT, menuai kritik. Komunitas LGBT 3LionsPride, menganggap langkah Henderson ini sebagai pengkhianatan terhadap dukungan yang telah diberikannya.

Henderson, yang biasa tampil dengan ban kapten dan tali sepatu berwarna pelangi – simbol solidaritas dengan komunitas LGBT – sekarang bermain di negara yang melarang homoseksualitas dan memberikan hukuman keras bagi mereka yang melakukan perilaku tersebut. Sikap ini tentunya mengejutkan banyak pihak, termasuk komunitas 3LionsPride.

Di Liverpool, Henderson menorehkan sejarah. Dia memimpin The Reds meraih gelar Liga Premier Inggris pertama dalam tiga dekade pada tahun 2020, setahun setelah meraih trofi Liga Champions. Selain itu, ia juga telah bermain sebanyak 492 kali dan mencetak 33 gol untuk klub tersebut. Di tingkat internasional, ia telah mencatatkan 77 penampilan dan 3 gol untuk timnas senior Inggris sejak debutnya pada 2010.

A leader 💪🏻 A warrior ⚔️

We’re simply thrilled to have him ❤️💚

Henderson is ETTIFAQI 🟢✨#HendersonEttifaqi pic.twitter.com/GIj8kggxtn

— Ettifaq Club (@Ettifaq_EN) July 27, 2023

Namun, dengan berakhirnya karirnya di Anfield, Henderson juga mengucapkan perpisahan emosional. Dalam sebuah unggahan di Instagram, dia mengatakan, “Sulit untuk menceritakan 12 tahun terakhir ini dan bahkan lebih sulit untuk mengucapkan selamat tinggal. Saya akan selalu menjadi Merah. Sampai akhir hayat saya. Terima kasih atas segalanya. Anda tidak akan pernah berjalan sendirian.”

Dengan perpindahannya ini, banyak mata yang menunggu bagaimana Henderson akan beradaptasi dengan lingkungan dan kebijakan baru di klub Al Ettifaq dan Arab Saudi. Terlepas dari kontroversi dan reaksi yang beragam, kepindahan ini dipandang sebagai langkah besar dalam karir sang pemain. Meski demikian, masih banyak yang menunggu pernyataan resmi dari Henderson atau pihak klub terkait isu dukungannya terhadap LGBT ini.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button