News

Pilih Poros Perubahan, PKS Kepincut Koalisi NasDem-Demokrat

Jubir Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid mengakui partainya kepincut gabung dengan koalisi NasDem-Demokrat, dibandingkan dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Alasannya, PKS tertarik dengan poros perubahan atau poros baru untuk menghadapi Pemilu 2024.

“Belum terlihat tanda-tandanya (PKS akan begabung ke KIB). Justru poros perubahan makin menguat,” jelas Kholid, di Jakarta, pada Rabu, (21/9/2022).

Kholid menepis informasi yang menyebutkan PKS tertarik bergaung dengan KIB yang terdiri atas Partai Golkar, PAN dan PPP. Komposisi suara gabungan ketiga parpol dalam KIB sudah mencukupi syarat untuk mengusung capres-cawapres.

Apabila terbentuk, koalisi NasDem, Demokrat dan PKS juga cukup memenuhi syarat untuk mengajukan capres-cawapres yang diatur ketentuan perundang-undangan yakni, perolehan kursi paling sedikit 20% di parlemen atau memperoleh 25% dari suara sah secara nasional pada pemilu sebelumnya.

“Kami sedang mematangkan poros perubahan bersama Nasdem dan Demokrat. Dengan Golkar kami tetap bangun komunikasi, kalau komunikasi terjaya iya. Tapi kalau mau gabung KIB masih belum terlihat tanda-tandaya,” terang Kholid.

Secara terpisah, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang, menyebutkan terbentuknya koalisi NasDem dengan Demokrat dan PKS cukup memungkinkan. Gabungan ketiga parpol nantinya diyakini bakal mengusung Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai capres pada Pilpres 2024.

“Jka koalisi ini permanen maka figur yang memiliki peluang besar untuk diusung adalah Anies Baswedan karena Nasdem dan PKS tidak memiliki kader untuk diusung,” kata Ahmad.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button