Market

Presiden Jokowi Sebut Divestasi Saham PT Vale Mundur Sedikit

Mungkin telah belajar dari beberapa proyek infrastruktur yang cepat di awal tetapi berakhir molor. Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin terburu-buru saat memutuskan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) walaupun sempat ditargetkan akhir Juli lalu.

“(Divestasi Vale) belum-belum, mundur sedikit,” katanya seperti dikutip usai meresmikan Indonesia Arena di Kompleks GBK, Jakarta, Senin (7/8/2023).

Namun, presiden membantah banyaknya masalah dalam proses mengantongi saham PT Vale. Sebab, lamanya pembicaraan, karena semua pihak harus merasakan keuntungan dari divestasi ini.

“Nggak ada (kendala), tapi masih dalam proses pembicaraan terus biar nggak kleru (keliru) semua harus merasa diuntungkan,” bebernya.

Soal kepemilikan saham PT Vale, sejak 2020 holding BUMN tambang yakni MIND ID baru memiliki 20% saham INCO. Saham ini diperoleh setelah melakukan akuisisi saham dari Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd.

Sisanya, Vale Canada Limited sebagai pengendali sebesar 43,79% dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. memiliki 15,03%. Sisanya, sekitar 20% saham perusahaan dimiliki oleh publik dan tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Sementara anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto menilai, kepemilikan saham nasional sebesar 51% sebagai pemegang saham pengendali perusahaan tersebut merupakan tujuan yang tak dapat ditawar untuk perpanjangan izin ini.

“Pasalnya, setengah dari 20% saham publik dimiliki oleh pihak asing, maka divestasi sebesar 14% tidaklah cukup. Setidaknya harus divestasi sebesar 21% dan MIND ID harus diberikan hak dalam pengendalian operasional dan konsolidasi keuangan,” ujar Mulyanto dalam keterangan resminya, Kamis (13/7/2023).

Mulyanto merinci, jika penambahan saham hanya 14%, maka saham nasional baru akan mencapai 44% dengan asumsi saham publik nasional hanya 10%. Artinya, masih kurang 7% lagi untuk mencapai 51%.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button