Market

Produksi Turun 1,2 Juta Ton, Kementan Ubah Pola Tanam Hadapi El Nino

Fenomena El Nino mengubah pola tanam dan pola panen produktifitas beras nasional. Akhirnya di beberapa wilayah sentra pertanian kehilangan produktifitas beras hingga 1,2 juta ton.

“Kalau El Nino sedang kita bisa berkurang hingga 380 ribu ton. Tapi kalau El Nino kencang kita bisa kehilangan 1,2 juta ton beras,” ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat di KTT ASEAN, Kamis (7/9/2023).

Salah satu solusinya, pemerintah melakukan intervensi dengan membuat 500 ribu hektar lahan untuk meningkatkan produksi padi. Jadi bisa untuk mengantisipasi kekurangan pasokan.

Kebijakan lain dari pemerintah seperti membangun lumbung di wilayah tertentu, ataupun perbaikan irigasi. Sedangkan di wilayah yang intensitas hujannya masih baik dan memiliki mata air dan sungai yang memadai maka pemerintah memberikan dukungan kepada petani untuk meningkatkan produksi.

“Dengan booster di 500 ribu hektare tersebut kita bisa hasilkan tiga juta ton gabah yang setara dengan 1,5 juta ton beras,” ujar Syahrul.

Ia menjamin saat ini neraca stok beras masih aman. Pada September Oktober ini masih akan ada panen di luasan lahan sebesar 700 ribu hektar. Sedangkan di Oktober bisa mencapai 500 ribu hektar.

“Secara stok masih aman. Tapi kita percepat ini agar bisa mencukupi kebutuhan,” kata Syahrul.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button