Market

Proyek Gorden DPR Rp48 Miliar Batal, Muncul Pengecatan Atap Gedung Rp4,5 Miliar

Usai gaduh proyek pergantian gorden rumah jabatan anggota DPR senilai Rp48 miliar, kini muncul lagi proyek pengecatan atap ‘gedung kura-kura’ DPR senilai Rp4,5 miliar. Ternyata banyak proyek ‘senyap’ di DPR.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR, Indra Iskandar menjelaskan, pengecatan dome kura-kura dari Gedung Nusantara DPR, nilainya mencapai Rp4,56 miliar. Diklaimnya proyek pengecatan ini tidak seperti pengecatatn biasa. Menggunakan bahan waterproofing yang ramah lingkungan.

“Sebenarnya bukan pengecatan lebih pasnya waterproofing kita pernah melakukannya terhadap dome gedung Nusantara atau ‘gedung kura-kura’ yang kita kenal itu pada 2015 terakhir,” kata Indra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Dijelaskan, bagian atas dome gedung kura-kura di DPR, sudah banyak yang menggelembung dan menampung air. Di beberapa bagian sudah retak dan struktur betonnya berjamur. Untuk persiapan agenda kenegaraan pada 6 Agustus 2022, DPR memutuskan untuk mempercantik bagian tersebut.

“Kita lakukan waterproofing lagi untuk persiapan acara kenegaraan pada 6 Agustus yakni nota APBN oleh Presiden. Selanjutnya pada 5-6 Oktober akan ada pertemuan P20 yang dihadiri 20 kepala parlemen dunia, plus undangan 20 kepala parlemen dunia,” kata dia.

DPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,456 miliar untuk pengecatan terhadap 5208 meter luas atap. Atau setara Rp875 ribu per meter-persegi. “Bagian dari biro yang menangani tersebut itu anggaran yang dialokasikan sebesar Rp4,560 miliar. Lalu luasan dari atap tersebut sebesar 5.208 meter luasan atapnya, kerangka atap beton keseluruhan,” kata Indra.

Dari laman LPSE DPR, tender pengecatan dome tersebut baru dikeluarkan belum seminggu, tepatnya pada 12 Mei 2022. Proyek ini memiliki kode tender 735087 bertajuk ‘Pengecatan Dome Gedung Nusantara DPR RI’.

Sumber dana yang akan digunakan dilaporkan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022 dengan pagu paket Rp4.560.000.000 (Rp4,56 miliar). Nilai HPS paket Rp4.501.240.786 (Rp4,50 miliar),.

Proyek ini berada di bawah satuan kerja Sekretariat Jenderal DPR RI, dengan metode pengadaan berupa tender. Saat ini, proses tender masuk tahap pengumuman pascakualifikasi dengan diikuti 19 peserta. Proses tendernya berlangsung mulai 15 Mei 2022 hingga 8 Juni 2022.

Proses tender diawali dengan pengumuman pascakualifikasi mulai 12 Mei hingga 19 Mei. Selanjutnya pada 23 Mei hingga 27 Mei dilakukan evaluasi administrasi, kualifikasi, teknis, dan harga penawaran. Penetapan pemenang tender diumumkan pada 30 Mei 2022 pukul 10.00-12.00 WIB. [ikh]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button