News

Pulang dari Rusia, Kim Jong-un Bawa ‘Oleh-oleh’ Drone Kamikaze dan Rompi Antipeluru

Rusia memberikan ‘oleh-oleh’ kepada Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang terdiri dari lima drone peledak, sebuah drone pengintai, dan rompi antipeluru, di hari terakhir kunjungannya pada Minggu (17/9/2023).

Menurut kantor berita Rusia, TASS, Kim Jon-un bertemu dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu di Vladivostok pada Sabtu (16/9/2023). Dalam kesempatan itu, Kim melihat senjata-senjata canggih Rusia termasuk rudal hipersonik mereka.

“Pemimpin DPRK (nama resmi Korut) menerima lima drone kamikaze, sebuah drone pengintai ‘Geran-25’ dengan lepas landas vertikal,” bunyi laporan TASS.

Selain itu, TASS menuturkan Gubernur Primorye, wilayah Rusia yang berbatasan dengan China-Korea Utara, juga ‘menghadiahi’ Kim satu set pelindung antipeluru serta pakaian khusus yang tidak terdeteksi oleh kamera termal.

Kim Jong-un dan rombongan dilaporkan berangkat dari Stasiun Arytim-Primorsky-1 di kota perbatasan Rusia. Melalui laporan TASS dan kantor berita Korut, KCNA, Rusia menggelar upacara ‘pelepasan’ kepulangan Kim Jong-un. Pemimpin Korut itu bahkan terlihat melambaikan tangan dari atas kereta yang mulai melaju meninggalkan stasiun.

Mengutip AFP, ini merupakan kunjungan resmi pertama Kim Jong-un ke luar negeri sejak pandemi COVID-19.

Kim tiba di Rusia pada Selasa pekan lalu (12/9/2023) setelah melalui 20 jam lebih perjalanan dari Ibu Kota Pyongyang, menggunakan kereta api lapis baja.

Pemimpin Korut itu juga telah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di situs peluncuran roket Vostochny Cosmodrome, timur Rusia. Keduanya saling ‘tukar kado’ berupa senjata dalam pertemuan tersebut.

Putin memberikan Kim senapan produksi Rusia ‘dengan kualitas terbaik’. Sebagai gantinya, Putin juga menerima senapan Korut dari Kim.

Selama di Rusia, Kim juga diajak melihat kecanggihan alutsista buatan Negeri Beruang Merah itu seperti jet-jet tempur. Ia bahkan terlihat sangat gembira ketika diajak melihat kokpit pesawat militer Rusia.

Lawatan Kim ke Rusia ini berlangsung ketika Pyongyang dan Moskow dilaporkan tengah menjajaki kesepakatan jual beli senjata.

Rusia disebut terus membujuk Korut untuk mau menjual senjata kepada Moskow demi memenuhi kebutuhan perang di Ukraina.

Sebab, sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, Moskow dihadapkan dengan serangkaian sanksi dan isolasi dari pihak Barat hingga mempersulit mengakses material hingga senjata.

Sementara itu, Korut disebut tertarik akan bantuan Rusia untuk mengembangkan program rudalnya yang selama ini dikecam dunia internasional.

Meski begitu, Kremlin mengaku belum ada perjanjian yang telah atau akan diteken Rusia-Korut soal senjata.

KCNA menggambarkan suasana selama kunjungan Kim sebagai ‘hangat dan akrab’ dan mengatakan ‘era baru persahabatan, solidaritas dan kerja sama’ terbuka antara Korut dan Rusia.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button