News

Puncak Haji Armuzna, Komisi VIII DPR Minta Pemerintah Buat Rekayasa Kedaruratan

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang meminta pemerintah untuk membuat semacam rekayasa kedaruratan pada puncak haji di Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina) Selasa (27/6/2023). Pasalnya, tahun ini jemaah haji jumlahnya jauh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Terlebih, menurut Marwan, fasilitas di Armuzna memang ada peningkatan, tetapi belum terlalu cukup dengan jumlah jemaah yang lebih besar.

Mungkin anda suka

“Kalau tenda kita di Armuzna masih mengandalkan tenda yang lalu, saya yakin masih akan overload. Harus ada rekayasa kedaruratan, tadi saya belum mendengar dari pemaparan pak menteri,” kata Marwan saat mengikuti Rapat Kerja antara Timwas Haji DPR dengan Kementerian Agama di Mekah, Arab Saudi, Minggu (25/6/2023).

“Saya minta harus dirapatkan segera dan dibuatkan skenario kedaruratan, karena jemaah kita itu banyak yang lansia dan banyak yang butuh perhatian khusus. Saya yakin juga tenda-tenda kesehatan di Arafah tidak bisa memenuhi,” tambah dia.

Politikus PKB ini melanjutkan, bagaimana juga terkait rekayasa kedaruratan perjalanan dari Mina menuju Jamarat, Pihak Kemenag memang telah menyediakan 40 mobil golf, tapi kalau sopirnya orang Arab, pasti akan crowded, tidak akan bermanfaat mobil golf yang disediakan.

Oleh karena itu, ujar Marwan, pihaknya berharap kanal pengaduan bagi jemaah haji, yaitu Jemaah Lapor Gusmen, kembali menunjukkan kemampuannya dan kehebatannya. “Adakan tenaga khusus dari kita yang memegang kendali sopirnya, kalau tidak, besok tidak ada ada gunanya,” ungkap Marwan.

“Itu saya kira catatan yang kita harus buatkan demi untuk keselamatan jemaah. Karena kali ini luar biasa besarnya jumlah jemaah dari berbagai penjuru dunia. Selama ini hanya 5 jutaan orang, tapi kali ini mungkin bisa 6 jutaan sampai 7 jutaan,” terang legislator Dapil Sumut II ini.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button