Market

Punya Kewenangan Penyidikan, Fungsi OJK Sekarang Jadi Lebih Kuat

Undang-undang (UU) Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) akan memperluas kewenangan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas keuangan. Sebab dalam UU P2SK tersebut memberikan kewenangan bagi OJK untuk melakukan penyidikan dalam kasus tindak pidana keuangan.

Anggota Komisi XI DPR, M. Misbakhun, mengatakan substansi yang terkandung dalam Pasal 49 ayat (5) Bagian Keempat UU PPSK tersebut selaras dengan regulasi mengenai OJK yang selama ini diterapkan.

“Ini agar OJK mempunyai determinasi dalam melaksanakan tugasnya dan aturan yang diterbitkan dihormati oleh pelaku industri. Kalau pengawasnya mempunyai kewenangan sampai tindak pidana maka wibawa OJK lebih kuat,” katanya di Jakarta, Jumat (30/12/2022).

Misbakhun menambahkan, keuangan adalah salah satu penyangga ekonomi yang perlu dilengkapi dengan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur khusus, termasuk dalam aspek penegakan hukum.

Sejalan dengan itu, komposisi dari tim penyidik OJK pun lebih beragam, yakni berasal dari kepolisian hingga pegawai negeri sipil (PNS).

“Harapan kami dengan adanya kewenangan itu maka penguatan penegakan hukum untuk menegakkan aturan itu dihormati industri dan tidak melahirkan pelanggaran yang merugikan konsumen dan negara,” jelasnya.

Dia menambahkan, selain memberikan kepastian hukum dan perlindungan konsumen, kewenangan OJK dalam melakukan penyidikan juga bertujuan untuk menjaga kepercayaan investor asing terhadap iklim penanaman modal di Tanah Air.

Pasalnya, apabila infrastruktur hukum di bidang keuangan tertata dengan solid, maka Indonesia memiliki jaminan keamanan yang kuat dan ekosistem investasi yang kokoh.

“Karena sektor keuangan menyangkut kepercayaan publik dan kepercayaan negara di internasional,” ujar Misbakhun.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button