Arena

Rama Teguh Petik Pelajaran Berharga dari Crans-Montana

Senin, 19 Sep 2022 – 21:33 WIB

rama teguh enduro ews - inilah.com

Pebalap sepeda gunung asal Indonesia, Rama Teguh Adi Pratama – (Foto: tim Tim INA-UAH Sport)

Pebalap sepeda gunung asal Indonesia, Rama Teguh Adi Pratama memetik pelajaran berharga pada gelaran Enduro World Series (EWS) perdananya yang berlangsung di Crans-Montana, Swiss, Ahad (19/9/2022) kemarin.

Tampil sebagai seorang debutan sekaligus menjadi yang termuda di kelas Man Elite, tak membuat nyali Rama redup.

Manajer Tim INA-UAH Sport, Andre Firmansyah saat dikonfirmasi mengatakan, performa Rama Teguh tampak tak seperti rider debutan. Itu ditandai dengan impresifnya penampilan Rama di 3 stage awal sebelum gugur di stage terakhir.

“Rama Teguh telah berusaha memberikan yang terbaik, hal ini ditandai dengan raihan catatan waktu untuk 3 SS (special stage) dari total 4 SS di final run, telah membukukan hasil dengan mengungguli puluhan rider dunia yang terpilih bisa mengikuti di main series EWS dan rama teguh menjadi satu-satunya perwakilan asia,” kata Andre, Senin (19/9/2022).

Andre pun mengaku tak pernah memberatkan anak asuhnya soal target. Lebih-lebih kejuaraan ini menjadi panggung perdana bagi atlet 22 di pentas dunia khususnya kelas Enduro.

“Padahal ini merupakan debut pertama Rama, dalam mengarungi kejuaraan Enduro dengan tingkat kesulitan lintasan extrim start awal meluncur dari ketinggian 3400 mpdl finish di 2200 mdpl,” ujar Andre.

Namun beruntung, atlet yang juga hafiz Alquran ini dapat memetik pelajaran berhagar dari para rider kelas dunia dengan pabrikannya masing-masing.

Rama menurut Andre sama sekali tak minder dengan statusnya yang tanpa tim dan juga tak dibekali rider cadangan seperti yang dilakukan tim asal pabrikan terkemuka.

“Rama bersaing dengan nama-nama besar atlet dunia yang selama ini menjadi ikon 25 top rider dunia, bahkan mereka didukung langsung pabrikan sepeda,” tuturnya.

Kendati gagal melampaui stage 5 di penghujung pertandingan, penampilan Rama patut diapresiasi lebih. Bukan hanya mewakili Indonesia, atlet asal Garut Jawa Barat ini juga membawa nama besar Asia.

“Sebuah langkah besar, dan juga menjadi pionir telah ditunjukan rama di tiga special stage pertama final race,” imbuh Andre.

“Namun di stage 5 yang merupakan stage terakhir, rama kehilangan kendali akibat terlalu kencangnya kayuhan sepeda, saat memulai Race. Rama mengalami kecelakaan over the bar pada saat landing,” lanjutnya.

Andre pun menjamin, kegagalan ini bukan menjadi batu sandungan yang membuat semangat Rama tunduk seketika. Ia berharap di pertandingan seri EWS 2022 di Prancis dan Italia bisa menjadi panggung Rama berikutnya demi membawa nama besar Merah Putih di kancah balap sepeda Enduro internasional.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button