Hangout

Saat Cedera Lutut, Bolehkah Diurut?

Cedera lutut merupakan masalah yang kerap sering terjadi dalam olahraga, terutama yang mengharuskan untuk menggunakan pergerakan kaki seperti basket, sepak bola, tenis, dan badminton.

Adapun beberapa jenis cedera lutut yang sering menyerang atlet atau penggemar olahraga, seperti:

1. Keseleo

2. Patah Tulang Lutut

3. Cedera Meniskus

4. Dislokasi Lutut

5. Cedera ACL

Mitos atau fakta, sebenarnya bolehkah jika cedera lutut diurut?

Budaya urut merupakan sebuah teknik penanganan yang sudah dilakukan turun temurun di Indonesia.

“Meski tidak ada yang salah dari proses urut, namun metode ini tidak bisa dilakukan untuk menangani cedera lutut, karena mengurut hanya dapat memperburuk kondisi cedera seperti area bengkak yang bisa semakin membesar hingga jaringan-jaringan ikat yang ada di dalam akan meradang,” kata Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi dr. Ricky Edwin P. Hutapea, Sp.OT (K) Hip & Knee, Eka Hospital BSD, Jumat (30/06/2023).

Penanganan pertama cedera lutut bisa diatasi dengan metode RICE, atau Rest, Ice, Compression dan Elevation. Metode pengobatan ini biasanya dilakukan untuk cedera akut, khususnya cedera jaringan lunak (sprain maupun strain).

Metode terapi RICE ini dilakukan secepat mungkin sesaat setelah terjadinya cedera sampai dengan kurang lebih 48 jam setelah cedera terjadi. Metode RICE dapat membantu penyembuhan jaringan setelah mengalami dan mencegah cidera lebih lanjut.

Setelah cedera terjadi, biasanya area periode penyembuhan biasanya memakan waktu 3 – 6 minggu apabila cedera yang dialami bersifat ringan.

Kapan harus ke dokter?

Apabila kondisi cedera semakin bertambah parah setelah 3 hari, segera hubungi bantuan medis untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Ada beberapa metode penanganan cedera lutut yang dapat ditawarkan oleh dokter untuk menangani cedera berdasarkan jenis dan penyebabnya.

“Salah satu metode yang dapat ditawarkan yaitu operasi artroskopi, yaitu prosedur pembedahan yang digunakan dokter untuk melihat, mendiagnosis, dan menangani masalah di dalam sendi,” tambahnya,

Metode ini merupakan operasi kecil dan dilakukan secara rawat jalan yang berarti pasien bisa melaksanakan operasi dan pulang pada hari yang sama.

Metode ini biasanya direkomendasikan untuk pasien yang mengalami peradangan pada sendi, cedera sendi, dan kerusakan sendi seiring waktu.

“Pasien dapat menjalani artroskopi pada sendi manapun, namun metode ini sering dilakukan pada penanganan sendi lutut,” tambahnya.

Saat masa pasca operasi, pasien akan diminta beristirahat 3 – 6 minggu dan menghindari melakukan aktivitas-aktivitas fisik, namun masih bisa melakukan aktivitas kecil di rumah.

Setelah masa pemulihan pasien selesai, dokter mungkin mereka akan diminta untuk untuk menghindari aktivitas berat seperti berolahraga terlebih dahulu dan akan direkomendasikan mengikuti terapi lebih lanjut seperti rehabilitasi medik untuk mendapatkan kembali fungsi lututnya secara perlahan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button