Ototekno

Dari IoT ke Robotika, Bagaimana Teknologi Mengubah Lanskap Logistik di Asia Tenggara

Tidak ada yang meragukan bahwa pandemi COVID-19 telah menjadi katalisator bagi sektor logistik Asia Tenggara, mendorong percepatan transisi selama 15 tahun terakhir. Dengan kemajuan teknologi seperti Internet of Things (IoT), robotika, dan kecerdasan buatan, industri ini bertujuan untuk mengurangi kompleksitas dan mencapai efisiensi yang lebih tinggi.

Peningkatan drastis dalam ekonomi digital Asia Tenggara terlihat dari pertumbuhan e-commerce yang telah menjadi bagian penting dari perdagangan global. Fokus investasi regional utamanya adalah pada logistik pergudangan dan e-commerce, dengan Thailand, Vietnam, dan Indonesia diharapkan menjadi pusat utama di Asia Tenggara.

Tetapi bagaimana para pemain industri ini mengatasi peningkatan permintaan yang signifikan seiring dengan perkembangan terkini, kolaborasi strategis, dan otomatisasi di sektor logistik e-commerce? Sebuah studi baru-baru ini oleh HERE Technologies, “APAC On the Move”, memberikan pandangan menarik tentang hal ini.

Menurut studi tersebut, pelacakan aset end-to-end dan visibilitas pengiriman menjadi tantangan besar bagi perusahaan logistik Indonesia setelah tiga tahun pandemi. Kendala implementasi teknologi disebut sebagai penghalang terbesar untuk mencapai visibilitas rantai pasokan end-to-end secara real-time.

Lebih dari seperlima (23%) perusahaan yang disurvei di Indonesia menyatakan bahwa hambatan terbesar mereka dalam implementasi teknologi adalah potensi gangguan terhadap proses dan layanan yang ada. Kendala dalam menemukan mitra atau pemasok yang tepat juga menjadi perhatian utama.

“Perusahaan logistik yang disurvei menginginkan solusi siap pakai yang mudah untuk diimplementasikan disertai perbaikan sistem yang murah, cepat, dan minim tenaga kerja,” jelas studi itu dalam siaran persnya, Rabu (5/7/2023).

Sayangnya, 47% perusahaan logistik di Indonesia yang disurvei masih mengandalkan proses manual untuk melacak aset, pengiriman, dan kargo. Ini menunjukkan kerentanan besar dalam rantai pasokan dan pentingnya inovasi serta implementasi solusi pelacakan otomatis dan real-time.

“Untuk meningkatkan efisiensi logistik di Indonesia dan daya saing ekonomi, perusahaan logistik perlu memprioritaskan peningkatan visibilitas dan optimalisasi serta pertumbuhan inovatif guna memanfaatkan teknologi lokasi untuk pemantauan pengiriman dan kargo,” tambah studi tersebut.

Direktur Senior & Kepala Bisnis untuk Asia Tenggara dan India di HERE Technologies, Abhijit Sengupta, mengatakan Industri Logistik di Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh secara optimal. Walaupun pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk menurunkan biaya logistik dan meningkatkan daya tarik sektor ini.

“Masih banyak yang harus dilakukan untuk mendorong perusahaan logistik beralih ke teknologi lokasi guna merampingkan/mempersingkat proses logistik dan pada akhirnya dapat memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi negara,” ungkapnya.

Dengan biaya logistik di Indonesia yang termasuk tertinggi di Asia, sebesar 24% dari produk domestik bruto (PDB), manfaat dari teknologi ini bisa sangat signifikan. Menurut studi, banyak perusahaan logistik berencana menggunakan data lokasi untuk mengoptimalkan aset logistik (46%), memperluas ke area baru seperti logistik sesuai permintaan dan logistik jarak jauh (45%), dan mengidentifikasi area yang tidak efisien untuk mengurangi biaya ke depannya (44%).

Banyak perusahaan juga menunjukkan minat tinggi pada teknologi terkini seperti pembelajaran otomatis dan kecerdasan buatan (48%), robotika (37%), dan drone (34%), dengan keyakinan bahwa ini dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja (46%), meningkatkan kemampuan teknologi (43%), dan mengurangi biaya tambahan (41%).

Pandangan dari studi HERE Technologies ini menunjukkan pentingnya memprioritaskan investasi pada solusi teknologi yang dapat memberikan visibilitas lebih baik, memperbaiki efisiensi, dan mengoptimalkan proses bisnis. Adapun keputusan tentang berapa banyak data yang harus disediakan untuk umum dan tingkat perincian, ini tetap menjadi pertimbangan penting bagi perusahaan.

Sementara itu, solusi dari HERE Technologies sendiri menawarkan cara untuk meningkatkan rantai pasokan global dan membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas sekaligus memangkas biaya produksi. Dengan membangun kapabilitas dan meningkatkan kemitraan, perusahaan ini berusaha untuk memperluas penawaran penggunaan Internet of Things (IoT) yang berbasis data di berbagai sektor, termasuk otomotif dan pengalaman yang berpusat pada konsumen.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button