Market

Sambut El Nino, Mentan Bagikan Bibit Padi Unggul

Persiapan datangnya musim kemarau, pemerintah menyiapkan benih padi unggul yang tahan terhadap fenomena El Nino. Masa panennya pun lebih singkat sehingga ketahanan pangan akan tetap terjaga.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo membagikan 4 ton benih padi varietas unggul baru (VUB) sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi kekeringan akibat fenomena El Nino. Varietas tersebut diklaim memiliki daya tahan yang kuat meskipun tidak memperoleh banyak asupan air.

“Indonesia akan dihadapkan pada kekeringan karena El Nino. Oleh karenanya, kita harus mengambil aksi nyata untuk menjaga produktivitas pertanian di tengah ancaman krisis pangan global,” ujar Syahrul yang dikutip dari keterangan resmi, Minggu (11/6/2023).

Benih tersebut akan disalurkan ke sejumlah provinsi yakni Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.

Namun, secara simbolis, Syahrul hanya memberikannya kepada para petani di Padang, Sumatera Barat.

Benih yang dibagikan pun terdiri dari 4 jenis, yaitu benih padi Inpago 9, Inpago 12, Inpago 13 Fortiz, Cakrabuana, dan Inpari 42. Semua jenis itu mempunyai keunggulan ketahanan terhadap ketersediaan air yang rendah, berumur genjah dan memiliki potensi hasil di atas 8 ton per hektare.

Mentan menuturkan bahwa benih tersebut merupakan stock seed extension seed yang diproduksi Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi (BBPSI Padi), Balai Penerapan Standar Instrumen Bengkulu, dan Balai Penerapan Standar Instrumen Riau.

Sebagai upaya memperbanyak benih padi kualitas unggul tersebut, Pelaksana Tugas Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Fadjry Djufry mengungkapkan pihaknya akan memberikan pendampingan.

“BSIP mempunyai unit kerja di setiap provinsi yang akan membantu memperbanyak benih sesuai standar dan bersertifikat. Adopsi benih unggul oleh petani perlu dimaksimalkan guna meningkatkan produksi dan adaptif dengan perubahan iklim,” jelasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button